Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Selangkah Lagi, Produk Coklat di Kampung Coklat Blitar ber-SNI

  • Jumat, 21 Februari 2020
  • 3893 kali

 

Blitar. Cokelat tidak hanya digemari oleh semua usia karena rasanya yang manis dan lezat. Tetapi cokelat memiliki kandung yang cukup baik bagi kesehatan tubuh. Cokelat banyak ditemukan di Indonesia, khususnya Kabupaten Blitar. Salah satunya, di Kampung Coklat Blitar yang sukses mengolah biji kakao menjadi produk olahan produk cokelat dengan menggabungkan wisata edukasi dan entertainment.

 

Pemilik Kampung Cokelat Khalid Mustafa, menjelaskan semenjak dilakukan pembinaan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) terkait SNI cokelat, perusahaannya selalu mengutamakan keamanan produk agar aman dikonsumsi oleh masyarakat. “Dengan menerapkan SNI, saya yakin produknya akan semakin digemari oleh masyarakat karena sudah ber-SNI” ujar Khalid. (21/2/2020)

 

Khalid menambahkan, perusahaanya tidak khawatir dengan banyaknya produk cokelat dari luar negeri. Tetapi dengan menerapkan SNI produknya yakin memiliki daya saing dan setara dengan produk cokelat dari luar negeri. Bahkan produk Kampung Coklat Blitar telah tembus ekspor pasar Korea Selatan.

 

SNI 7934:2014 Cokelat dan produk-produk cokelat bertujuan untuk menyesuaikan standar dengan perkembangan teknologi terutama dalam persyaratan mutu dan cara uji, melindungi kesehatan konsumen, menjamin perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab, serta mendukung perkembangan dan diversifikasi produk industri olahan kakao.

 

Sejarah Kampung Coklat Blitar

 

Berawal dari merebaknya kasus flu burung di tahun 2004 yang membuat usaha peternakan ayam petelur milik Kholid Mustafa mengalami kerugian besar. Bermodal kebun seluas 750 m2 milik keluarga yang sudah ditanami kakao sejak tahun 2000 menjadi inspirasi awal untuk lebih fokus di kebun kakao tersebut.

 

Dengan hasil panen kakao pertama dijual ke Sumberpucung seharga Rp 9.000/kg, menjadikan motivasi untuk mendalami budidaya kakao dengan magang di PTPN XII Blitar dan Puslitkoka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia) Jember. Setelah itu, Kholid mulai mengajak beberapa rekan yang kemudian membentuk Gapoktan Guyub Santoso.

 

Gapoktan Guyub Santoso berdiri sejak 1 Januari 2005. Pada perkembangannya Gapoktan Guyub Santoso telah berbentuk badan usaha, memiliki sertifikat Halal dan MD BPOM, serta saat ini dalam proses sertifikasi SNI. Guyub Santoso juga fokus dipemasaran biji kakao maupun olahan produk cokelat baik di regional, nasional, maupun internasional.

 

Hingga saat ini, Kampung Coklat Blitar telah memproduksi orginal chocolate, crispy chocolate, orange chocolate, apple chocolate, mix chocolate, dark chocolate 67%, dark chocolate 80%, dark chocolate 90%, dark chocolate 100%, chocolate powder, dan milk chocolate. (rmy/klt_jatim)