Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Raih Penghargaan Pasar Tertib Ukur, Pasar Tambun Siap Jadi Pasar SNI

  • Selasa, 31 Maret 2020
  • 1774 kali

Pasar telah menjadi pusat ekonomi warga dan distribusi barang setiap harinya. Tuntutan untuk mewujudkan pasar sehat semakin tinggi dari masyarakat.

Mewujudkan terbentuknya pasar sehat dengan kondisi pasar yang bersih, aman terhadap bahan pangan yang dijual dan nyaman untuk warga berbelanja dapat tercipta melalui kerjasama seluruh unit.

Demikian dikatakan Kasubag TU UPTD Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Asma, S.AP, M.Si kepada telusur.co.id di ruang kerjanya, Senin (30/3/20). 

Menurut dia, berbagai terobosan dan inovasi terus dilakukan agar warga datang ke pasar dan menggerakkan perekonomian daerah juga.

“Oleh karena itu, UPTD Pasar Tambun pun terus melakukan peningkatan pengawasan dan pembinaan kepada pedagang agar selalu menjaga kebersihan dan menyediakan bahan pokok yang sehat,” kata Asma, yang akrab dipanggil Ade Asma ini.

Seperti diketahui, higiene sanitasi merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita dalam mewujudkan keamanan pangan di rantai pasar. Higiene merupakan upaya yang berhubungan dengan kesehatan dan merupakan usaha untuk memperbaiki kesehatan.

Sedangkan sanitasi merupakan sebuah upaya tindakan untuk mencegah kemungkinan tumbuh dan berkembangnya bakteri atau jasad renik patogen yang dapat merusak bahan makanan yang dijual dan membahayakan kesehatan manusia.

Higiene sanitasi memegang peranan penting terhadap kesehatan produk yang dijual di pasar tradisional. Aspek penting terkait higiene sanitasi di pasar tradisional meliputi tempat/peralatan pasar, personal baik pedagang/konsumen dan lingkungan.

Ade Asma mengatakan, inovasi yang dilakukan bertujuan untuk mewujudkan Pasar Tambun menjadi Pasar Standar Nasional Indonesia (SNI). Apalagi pada tahun anggaran (TA) 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, rencananya akan mengucurkan dana melalui APBD untuk Pasar Tambun.

“Dengan niat yang tulus, lurus, dan fokus, in sha Allah Pasar Tambun bisa jadi pasar SNI,” katanya, optimis.

Tak hanya mengucurkan dana, rencananya istri gubernur juga akan meninjau Pasar Tambun, dalam waktu dekat ini. Namun karena adanya musibah Covid-19 melanda Indonesia, khususnya Kabupaten Bekasi, kemungkinan kunjungan istri gubernur ke Pasar Tambun ditunda.

“Diperkirakan Gubernur juga ikut. Kalau Pak Gubenur ikut, Pak Bupati juga pasti datang. Nah, kalau pasar ini masih kotor dan kumuh, saya tentu malu, Makanya, setiap hari saya bersihkan,” katanya.

Ade Asma juga memberikan apresiasi kepada para pelaku pedagang yang sudah maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada pembelinya. Kegiatan perekonomian yang terjalin di Pasar Tambun tersebut, dapat menjadi tambahan anggaran pengeluaran belanja.

Dia mengakui untuk Pasar Rakyat Tambun menuju Pasar SNI perlu dilakukan beberapa hal strategis. Seperti perbaikan sistem manajemen serta sarana dan prasarana yang mampu mengacu untuk menjadi Pasar SNI.

"Tidak hanya itu, ada juga tiga aspek yang perlu diperhatikan, seperti kenyaman, kebersihan, dan keamanan, guna memenuhi syarat pasar SNI," jelasnya.

Selain itu, kerja sama dengan Pemerintah dan Dinas terkait sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pasar rakyat ini menjadi pasar SNI. Saat ini pihaknya mengaku sudah mulai bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam pengecekan barang dagangan atau makanan yang ada di pasar tersebut agar tetap terbebas dari bahan berbahaya seperti formalin.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pengecekkan alat ukur pun patut dilakukan guna menghindari adanya kecurangan dalam timbangan. "Saya juga berharap Pasar Tambun ini dapat maju lagi dan menjadi percontohan untuk pasar-pasar lainnya. Terutama dapat menyejahterakan para pedagang dan masyarakat Kabupaten Bekasi pastinya," katanya.

Ade Asma merasa bangga jika Pasar Rakyat Tambun mendapat sertifikat SNI dari Kementerian Perdagangan, meski penilaian dari Kementerian Perdagangan juga tidak mudah.

Apalagi, yang menilainya juga lembaga independen yang ditunjuk oleh mereka. Adapun kriteria yang harus terpenuhi diantaranya aspek tukang dagang, aksebilitas dan zonasi, ketersediaan pos sidang tera ulang termasuk poliklinik, ruang untuk ibu menyusui, pengolahan air limbah, ketersediaan air bersih, pengolahan sampah, pencahayaan dan sirkulasi udara, drainse, alat keselamatan bangunan dan lainnya.

"Tujuan diberikannya sertifikat SNI ini diantaranya agar pasar rakyat bisa meningkatkan daya saingnya. Agar pasar rakyat bisa menjadi pasar yang kompetitif dan tidak kalah bersaing dengan pasar modern,” jelasnya.

Ditanya tentang keyakinannya Pasar Tambun menjadi pasar SNI, Ade Asma mengaku optimis. Pasalnya, kata dia, pada 2018 Pasar Tambun mendapat penghargaan pemenuhan kriteria sebagai Pasar Tertib Ukur dari Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan.

“Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terpadu penggunaan UTTP Tahun 2018 di Pasar Rakyat, Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, ditetapkan sebagai Pasar Tertib Ukur,” kata Ade Asma.

Ade Asma juga tengah mengupayakan ruangan di atas yang kosong akan dibuat kuliner. “Inovasi ini muncul setelah melihat tempat kuliner di Sentral Grosir Cikarang (SGC),” pungkasnya.

 

Link : https://telusur.co.id/detail/raih-penghargaan-pasar-tertib-ukur-pasar-tambun-siap-jadi-pasar-sni