Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI ISO 21001:2018 untuk Perbaikan Berkelanjutan bagi Organisasi Pendidikan

  • Rabu, 29 Juli 2020
  • 3145 kali

PEKANBARU – Dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof.Dr. Herry, MBA. dengan peserta dari STIKES Al Insyirah, Universitas Islam Riau, dan Universitas Riau, Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan (SMOP) digelar oleh Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Riau (29/07). Daya Aruna B selaku kepala KLT BSN Riau menjadi host acara menjelaskan salah satu tupoksi dari KLT ini melakukan pembimbingan terkait SNI kepada masyarakat, pelaku usaha, dan organisasi. Daya mengharapkan dengan hadirnya Kepala LLDIKTI Wilayah X ini selanjutnya dapat disinergikan kegiatan-kegiatan antara BSN dengan LLDIKTI terkait pembinaan dan pengembangan standardisasi di organisasi pendidikan.

Kegiatan yang masih diadakan secara daring ini pun dibuka oleh Kasubdit Fasilitasi Pelaku Usaha BSN, Nur Hidayati. Di awal sambutannya, Nur Hidayati menyampaikan supaya BSN dengan perguruan tinggi dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk melakukan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian, dalam hal ini khususnya penerapan SNI ISO 21001:2018 untuk organisasi pendidikan. Dijelaskan oleh Nur Hidayati terkait pemahaman terkait sertifikasi SNI, serta bagaimana perbedaan tupoksi antara Badan Standardisasi Nasional, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Standar Nasional Pendidikan. Nur Hidayati menekankan bahwa BSN ada di ranah standardisasi dan penilaian kesesuaian dan pengkoordinasian SNI dimana lingkupnya adalah produk barang dan jasa, sistem, dan personelnya. “BSN selalu berusaha berdakwah untuk membumikan SNI secara nasional”, ujar Nur Hidayati.

BSN pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan 67 Perguruan Tinggi, salah satunya dengan Universitas Islam Riau pada 2019. MoU sebaiknya tidak sekedar kesepakatan di atas kertas, tetapi diharapkan adalah tindak lanjut yaitu bukti konkrit dari implementasi kerjasama yang bermanfaat bagi perguruan tinggi tersebut atau masyarakat sekitarnya.

Tegar Ega Pragita, Kasie Fasilitasi Industri dan Organisasi Publik BSN, selaku narasumber pada kegiatan ini memberikan penjelasan secara gamblang terkait SNI ISO 21001:2018 kepada peserta. Mulai dari tahapan penerapan SNI ISO 21001:2018, proses pengembangan standarnya, manfaat dari penerapan dari SMOP, serta penjelasan dari masing-masing klausulnya. Disampaikan oleh Tegar bahwa pentingnya diterapkannya SNI ISO 21001:2018 ini salah satunya adalah untuk menyediakan sistem manajemen yang berfungsi secara efektif dalam mengidentifikasi dan mengelola sumber daya serta berbagai proses yang saling berhubungan dan berinteraksi yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi. Tidak hanya itu, penerapan SMOP ini diarahkan untuk perbaikan berkelanjutan bagi organisasi pendidikan atau perguruan tinggi.

Seperti kegiatan sosialisasi pada umumnya, kegiatan ini diakhiri dengan diskusi serta tanya jawab terkait materi kegiatan. Kegiatan pun mendapatkan respon positif dari peserta. Peserta didorong untuk mengikuti pembinaan SNI ISO 21001:2018 yang nantinya dapat difasilitasi oleh KLT. (kak)