Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tingkatkan Kepastian Pengukuran, Direktorat SNSU Mekanika, Radiasi, dan Biologi BSN Jalin Kerja Sama dengan BBKK

  • Selasa, 01 Juni 2021
  • 1870 kali

 

 

Dalam rangka mewujudkan kepedulian dan partisipasi para pihak dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip kalibrasi yang baik serta memberikan kontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam kepastian pengukuran, Direktorat Standar Nasional Satuan ukuran (SNSU) Mekanika, Radiasi, dan Biologi Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjalin kerjasama dengan Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Serah terima Nota Kesepakatan Kerja Sama antara BBKK dengan Direktorat SNSU Mekanika, Radiasi, dan Biologi BSN dilaksanakan secara virtual dalam acara Seminar Daring Jaminan Kompetensi Uji Banding Laboratorium Kalibrasi (UBLK) untuk Menjaga Mutu dan Daya Saing Produk ber-SNI pada Senin (31/5/2021). Serah terima dilaksanakan oleh Kepala BBKK, Wiwik Pudjiastuti dengan Direktur SNSU Mekanika, Radiasi, dan Biologi BSN, Agustinus Praba Drijarkara dengan disaksikan oleh Deputi Bidang SNSU BSN, Hastori dan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Data Industri Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi.

Ruang lingkup Nota Kesepakatan Kerja Sama yang telah ditandatangani pada 16 Mei 2021 ini meliputi lingkup alat ukur mekanika diantaranya adalah dukungan dalam penyeliaan dan pelaksanaan UBLK, partisipasi sebagai penyedia nilai acuan alat ukur, menyusun protokol dalam rangka penetapan nilai acuan alat ukur,  serta penyusunan laporan-laporan yang diperlukan dalam rangka penetapan nilai acuan alat ukur. Ruang lingkup tidak terbatas pada empat hal tersebut, tetapi dapat dikembangkan oleh para pihak di kemudian hari. Sementara itu, ruang lingkup yang lebih spesifik sebagai tindak lanjut Nota Kesepakatan Kerja Sama ini akan ditentukan langsung oleh para pihak pada saat pelaksanaan.

Deputi Bidang SNSU BSN, Hastori dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa metrologi memegang peranan sentral dalam inovasi ilmiah, industry management, perdagangan, kesehatan, keselamatan, serta perlindungan untuk kepentingan umum.

Menurut Hastori, pengukuran yang akurat mulai dari bahan baku hingga bahan yang siap dipasarkan membutuhkan suatu jaminan bahwa laboratorium harus memilik kompetensi dan kemampuan untuk melakukan kalibrasi alat ukur baik menyangkut kompetensi peralatan maupun sumber daya manusianya. Hal ini dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan adanya kegiatan uji banding antar laboratorium dimana nilai acuan dari kegiatan tersebut disediakan oleh Laboratorium SNSU selaku National Metrology Institute di Indonesia.

Pada tahun ini  Direktorat SNSU Mekanika, Radiasi, dan Biologi BSN melakukan kerja sama dengan BBKK Kementerian Perindustrian dalam menyelenggarakan uji banding khususnya dalam lingkup gauge block. Kerja sama ini dimaksudkan untuk memfasilitasi beberapa laboratorium kelibrasi yang memiliki lingkup gauge block dapat berpartisipasi dalam melakukan jaminan hasil pengukurannya.

“Kami Laboratorium SNSU BSN membuka kerja sama dengan para pihak terkait dalam memfasilitasi pelaksanaan uji banding antar laboratorium. Dengan harapan ke depan, seluruh laboratorium yang beroperasi dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) memiliki jaminan pengukuran dan ketertelusuran ke Sistem Internasional,” ujar Hastori.

Dalam keberterimaan, BSN telah melakukan kerja sama dengan Organisasi Metrologi Regional yaitu Asia Pacific Metrology Programme (APMP) serta organisasi internasional yaitu Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) sehingga hasil kalibrasi yang dilakukan Kedeputian SNSU dapat diterima oleh negara yang telah menjadi Anggota APMP maupun BIPM.

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Data Industri Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi menyampaikan bahwa pengukuran yang tepat diperlukan untuk mengambil tindakan yang tepat. Pengukuran yang tepat adalah pengukuran yang tertelusur ke Standar internasional. Untuk Indonesia ketertelusuran ke Standar Internasional melalui NMI yaitu SNSU BSN. “Dengan kata lain pengukuran yang tepat dilakukan melalui pengukuran yang tertelusur ke SNSU melalui laboratorium kalibrasi,” ungkap Doddy.  

Setiap alat ukur, baik yang ada di laboratorium industri maupun laboratorium pengujian, harus tertelusur ke Standar internasional melalui Laboratorium Kalibrasi. Laboratorium Kalibrasi memiliki peran dalam rangkaian pengukuran yang tepat untuk menjamin mutu produk industri. Oleh karena itu, untuk menjamin pengukuran tersebut, tentunya kita membutuhkan suatu jaminan bahwa Laboratorium Kalibrasi memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melakukan pengukuran salah satunya melalui kegiatan Uji Banding Laboratorium Kalibrasi. Dimana acuannya disediakan oleh SNSU BSN.

“Melalui pengukuran atau metrologi yang seragam antara Indonesia dengan negara lain, maka diharapkan mutu industri Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” ungkap Doddy.

Acara dilanjutkan dengan presentasi dari Direktur SNSU Mekanika, Radiasi, dan Biologi BSN, Agustinus Praba Drijarkara yang berjudul Penentuan dan Ketertelusuran Nilai Acuan Uji Banding Laboratorium Kalibrasi; dilanjutkan materi dari Pelaksana dan Penyelia Kalibrasi Lab BBKK, Hasbi Zamron Auladi dengan judul Jaminan Kompetensi Uji Banding Lab Kalibrasi (UBLK) Gauge Block; kemudian Koordinator Penyelenggaraan dan Sarana Litbang/Manajer Puncak Kalibrasi dan PUP Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, Abdul Haris yang menyampaikan materi dengan judul Jaminan Mutu Penyelenggara Uji Profisiensi PPPTMGB “Lemigas” PUP–006-IDN, yang pada awal acara dibuka oleh Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan Kementerian Perindustrian, Wiwik Pudjiastuti. Seminar turut memfasilitasi tanya jawab antara para Narasumber dengan Peserta. Informasi detail mengenai layanan Lab SNSU BSN dapat diakses pada tautan SPARTA SNSU BSN. (PjA – Humas).