Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kolaborasi Bersama Peneliti Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Menjaga Kinerja untuk Membangun Bangsa

  • Kamis, 20 Januari 2022
  • 1285 kali

 

Pengembangan infrastruktur mutu tidak dapat terlepas dari hasil riset yang dilakukan oleh para penliti. Untuk itu, dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan/atau kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian lainnya diamanahkan untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan standardisasi, baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri.

Namun, Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional mengamanatkan agar unit riset pemerintah -termasuk unit riset dalam Badan Standardisasi Nasional (BSN) - diintegrasikan ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Untuk itu, 50 peneliti BSN berpindah tugas ke BRIN, dengan rincian 8 peneliti ahli utama, 6 peneliti ahli madya, 16 peneliti ahli muda, dan 20 peneliti ahli pertama.

“Tidak mungkin tidak ada rasa kehilangan. Tapi saya pribadi berkomitmen untuk mematuhi ketentuan atau kebijakan nasional, dalam hal ini terkait dengan pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional,” tutur Kukuh saat acara Pelepasan Peneliti BSN yang diselenggarakan secara hybrid pada Selasa (18/1/2022).

Sebagai tindak lanjut dari peralihan unit riset BSN ke BRIN, BSN menerbitkan PBSN nomor Nomor 29 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. “BSN terus mengawal, memperkuat apa yang kita sebut dengan infrastruktur mutu nasional,” tegas Kukuh.

Kukuh menyatakan, kendati unit riset kini terpusat di BRIN, namun kolaborasi harus tetap terjalin untuk membangun bangsa. "Walaupun para peneliti kini terpusat di BRIN, namun kerja sama tetap harus dijalin, sehingga pengembangan standardisasi dapat terus berjalan secara berkelanjutan".

Tidak lupa, Kukuh menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para peneliti BSN selama ini. Ia pun berharap, terintegrasinya para peneliti di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) ke BRIN dapat mendukung pengembangan SPK di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Ustdaz Salim A Fillah menuturkan, dalam Al-Quranul Karim, terdapat banyak kisah para nabi dan rasul yang mengalami perubahan dahsyat, yang dapat dijadikan contoh bagi kita semua. “Dan, diantara mereka ada yang diajari doa yang sangat indah, misalnya Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, serta Nabi Muhammad SAW,” paparnya.

Salah satu contohnya, dalam surat Al Mu’minun ayat 29, Allah mengajarkan sebuah doa kepada Nabi Nuh untuk meminta tempat yang penuh kebaikan. “Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku di tempat yang penuh keberkahan. Dan sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baiknya Dzat yang memberi tempat.”

Semoga kisah-kisah para nabi, rasul dan handai taulan senantiasa menjadi pelita di hati kita, sehingga meskipun sudah berbeda rumah, berbeda logo, tapi kita masih berada dalam satu barisan yang sama, untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini tercinta. (ald/ian-Humas/Red: arf)