Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gelar Peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia

  • Rabu, 08 Juni 2022
  • 845 kali

Menyambut Hari Keamanan Pangan Dunia yang jatuh setiap tanggal 7 Juni, Badan Standardisasi Nasional (BSN) selaku Codex Contact Point Indonesia bersama Komite Nasional Codex Indonesia menyelenggarakan Talkshow Meningkatkan budaya keamanan pangan di Indonesia melalui standar mutu dan keamanan pangan, untuk pangan lebih aman dan kesehatan lebih baik” di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo, Gedung BJ Habibie, Jakarta, pada Selasa (7/6/2022).

Talkshow ini menghadirkan narasumber dari stakeholder terkait, yakni anggota Komite Bidang Regulasi Teknis Pangan - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Widya Hermaningsih; Koordinator Kelompok Substansi Standardisasi Pangan Olahan Keperluan Gizi Khusus, Klaim dan Informasi Nilai Gizi, serta Pangan dengan Proses Tertentu dan Cara Produksi Pangan Tertentu - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Yusra Egayanti; serta Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi; dan dimoderatori oleh Kepala BPOM periode 2013-2016 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Profesi Keamanan Pangan Indonesia (APKEPI), Roy Sparingga.

Saat membuka rangkaian acara, Kepala BSN, Kukuh S. Achmad mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia memberi perhatian yang tinggi dalam mengambil posisi dan dalam memanfaatkan status keanggotaannya di forum standardisasi internasional, termasuk  Codex Alimentarius Commission untuk memastikan terwujudnya perlindungan kesehatan masyarakat serta terwujudnya praktik perdagangan yang adil dalam bidang pangan. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, yang tujuan utamanya adalah memberi perlindungan kepada masyarakat dalam aspek kesehatan, keamanan, keselamatan dan pelestarian lingkungan dan untuk mendukung peningkatan daya saing produk nasional, baik di pasar domestik maupun global.

Dalam talkshow tersebut, Tulus menegaskan bahwa produk apapun harus standar, karena standar adalah perlindungan konsumen. Apalagi bila terkait keamanan pangan.

Ia pun menilai, dalam praktek penerapan standar, tidak boleh ada perbedaan antara perusahaan besar ataupun perusahaan kecil, termasuk UMKM. "Kalau produk UMKM mau masuk ke pasar global, demi perlindungan konsumen, ya harus ada standardisasinya," tegas Tulus.

Peringatan Hari Pangan Sedunia ini mengundang perwakilan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait, diantaranya Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), serta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Selain talkshow, diadakan pula peluncuran buku Codex Alimentarius: Standar pangan internasional untuk perlindungan kesehatan konsumen dan praktik adil perdagangan. Buku ini disusun oleh Dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan-Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga pernah menjabat sebagai Vice Chair Codex periode 2017-2021, Purwiyatno Hariyadi bersama Koordinator Substansi Pengembangan Standar Pertanian dan Halal BSN, Singgih Harjanto. (ald-Humas/Red: Arf)

 

 Galeri Foto: https://s.id/HariKeamananPanganDunia 

 

 

 

 




­