Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Program LDC ISO Regional Asia Pasifik Dukung NSS Negara Anggota

  • Kamis, 21 Juli 2022
  • 1832 kali

Sekitar 29% anggota ISO di region Asia Pasifik berasal dari negara berkembang. Banyak diantaranya menghadapi tantangan signifikan diantaranya terkait perdagangan, perubahan iklim, serta pembangunan berkelanjutan.

“Standar ISO dapat berperan sebagai tool yang ampuh untuk mengatasi beragam tantangan yang dihadapi negara berkembang. ISO menyiapkan program capacity building bagi para negara anggota agar mendapatkan manfaat sepenuhnya dari Least Developing Countries (LDC) Expansion Programme ISO,” ungkap Project Manager Capacity Building Program LDC ISO/CS, Rachel Miller dalam forum pertemuan bulanan Anggota ISO Asia Pasifik, pada Kamis (21/7/2022) secara virtual.

The ISO Action Plan untuk negara berkembang adalah kerangka keseluruhan untuk bantuan teknis dan pelatihan untuk mendukung anggota negara berkembang, yang bertujuan untuk memberdayakan anggota untuk berkontribusi secara aktif pada sistem ISO dan sepenuhnya menyadari manfaat penggunaan standar ISO, terutama yang berkenaan dengan tantangan sosial, ekonomi dan lingkungan.

“LDC adalah program capacity building yang dirancang khusus bagi negara-negara berkembang anggota ISO melalui pendampingan ahli,” pungkas Rachel Miller. 

Adapun, action plan LDC Expansion Program 2022 – 2025 memiliki tema mengenai Digital, Good Standardization Practices (GSP), National Standardization Strategy (NSS), Gender, Governance, Sponsorship, dan lain-lain dengan jadwal pendaftaran bagi negara anggota ISO LDC dimulai dari Bulan Juni hingga September 2022. LDC Expansion Programme ISO akan dijalankan selama tiga tahun yang dimulai sejak Bulan November 2022.

Berbicara mengenai NSS, ISO Asia Pasifik akan menyelenggarakan CEO Forum yaitu sebuah pertemuan high level bagi Pimpinan National Standards Body (NSB) yang direncanakan pada musim gugur tahun 2022, yaitu pada akhir Bulan November atau awal Desember 2022. 

“ISO Asia Pacific CEO Forum dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai berbagai tujuan di regional melalui penerapan standardisasi. Di dalam penyusunan acara CEO Forum ini, ISO Asia Pasifik saat ini membuka kesempatan bagi para anggota untuk memberikan ide-idenya dengan tujuan penyusunan program selama dua hari ini,” jelas Perwakilan ISO Central Secretariat (ISO C/S), Henry Cuschieri.

Masih berkenaan dengan NSS, Patrick Micheli dari ISO C/S menjelaskan strategic framework NSS, dimana menurutnya NSS membantu NSB untuk membantu perencanaan strategis lingkup standardisasi yang realistis, hingga memaksimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan standar sesuai kebutuhan prioritas nasional masing-masing. Patrick Micheli menyampaikan contoh-contoh NSS yang dapat diunduh dari tautan : https://www.iso.org/files/live/sites/isoorg/files/store/en/PUB100450.pdfhttps://www.iso.org/files/live/sites/isoorg/files/store/en/PUB100450.pdf

Sementara itu, diinformasikan dalam forum perihal informasi terkini mengenai perhelatan ISO Annual Meeting tahun 2022 yaitu pada 19-23 September 2022 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab secara hybrid, yang secara detail dapat dilihat dari tautan : https://www.iso.org/annualmeeting (PjA - Humas/Red: Arf)