Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN dan BPSIP Maluku Utara Sinergi Bangun Infrastruktur Mutu Produk Pertanian

  • Kamis, 06 April 2023
  • 1571 kali

Provinsi Maluku Utara merupakan salah satu provinsi kepulauan yang memiliki pulau cukup banyak yaitu 1.474 pulau dimana dari sejumlah tersebut hanya 89 pulau yang dihuni. Provinsi Maluku Utara dengan wilayah administrasi terbagi atas 10 Kabupaten/Kota, dengan Ibukota awal berdiri di Kota Ternate-Pulau Ternate dan saat ini telah berpindah di Sofifi-Kota Tidore Kepulauan.

Dengan posisi yang sangat strategis tersebut, banyak potensi produk dan komoditas Maluku Utara yang dapat didorong menjadi produk unggulan daerah bahkan bernilai ekspor. Menangkap peluang tersebut, Badan Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Triningsih Herlinawati melakukan audiensi dengan Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Maluku Utara pada Selasa (4/4/2023).

Triningsih meyakini banyaknya potensi dan produk unggulan wilayah Maluku Utara. “Saya rasa ada banyak sekali potensi produk unggulan di wilayah Maluku Utara. Termasuk untuk sektor pertanian juga harus di dorong adanya LPK untuk melakukan pengujian dan sertifikasi. Tidak hanya lingkup produk-produk olahannya saja, tetapi kita bisa juga melirik potensi sertifikasi proses pertanian melalui sudut pandang pertanian organik. Semisal produk-produk organik memiliki yang demand tinggi baik lokal maupun ekspor, tentu ini jadi peluang yang harus ditangkap juga,” tutur Triningsih.

Senada dengan Triningsih, Ketua Tim Fasilitasi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) BSN, Andry Ridhya Prihikmat menyampaikan tentang program fasilitasi LPK serta menjelaskan perlunya kehadiran LPK di Provinsi Maluku Utara untuk mendukung produk dan sektor unggulan.

“Saat ini, sebaran LPK masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia Barat, sedangkan semakin ke timur, indeks rasio daya dukung LPK semakin menurun. Seandainya kita bisa menumbuhkan LPK secara merata di seluruh daerah Indonesia dengan lingkup yang mendukung produk unggulan, hal ini dapat membantu pelaku usaha untuk mensertifikasi produknya," jelas Andry.

Menanggapi potensi dan produk unggulan daerah, Kepala BPSIP Maluku Utara, Abdul Syukur Syarif mengatakan di wilayah Provinsi Maluku Utara yang tersebar di beberapa pulau yang ada, memiliki produk potensial yang berasal dari tanaman pangan dan tanaman rempah. Tanaman ini merupakan komoditi pangan pokok dan komoditi tanaman rempah yang memerlukan peningkatan kualitas mutunya melalui kegiatan standardisasi dan kegiatan inovasi terhadap produk-produk tersebut.

Produk-produk komoditi pangan tersebut adalah kelapa, pisang, umbi-umbian. Sedangkan, produk-produk komoditi rempah adalah pala, merica, cengkeh dan puli. Adapun, produk-produk tanaman organik dikelola oleh pihak swasta yang berada di wilayah Provinsi Maluku Utara.

Dengan adanya audiensi ini, Abdul menyambut positif kehadiran BSN. “Kami sangat senang sekali saat mendengar kabar bahwa BSN akan melakukan audiensi serta sosialisasi kepada kami terkait pengembangan LPK. Karena pada masa yang sekarang ini, kami memerlukan bimbingan arahan mengenai pengelolaan sebuah Lembaga laboratorium penguji yang sesuai dengan standar yang ada. Karena, sejak dahulu hingga saat ini, operasional laboratorium penguji masih sangat-sangat sederhana dan belum memiliki standar manajemen pengelolaan laboratorium dikarenakan sumber daya manusia yang masih terbatas dan peralatan yang terbatas juga,” ungkap Abdul.

Sementara itu, BPSIP Maluku Utara akan mencoba membuat program prioritas di tahun 2023 yaitu membentuk LPK Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) dan terakreditasi KAN untuk melayani para pelaku usaha pertanian organik yang berada diwilayah Provinsi Maluku Utara.

Menurut Abdul, pembentukan LPK Lembaga Sertifikasi Organik ini dirasa cukup mudah penyiapan pembentukannya, daripada laboratorium pengujian terakreditasi. Hal ini dikarenakan memerlukan identifikasi potensi layanan pengujian yang cocok di wilayah provinsi Maluku Utara dengan menyediakan peralatan dan personal analis yang memadai.

Melalui penjajakan ini, diharapkan adanya kolaborasi dan sinergi antara BSN dengan BPSIP Provinsi Maluku Utara guna menghadirkan LPK yang mampu mendorong peningkatan daya saing produk dan sektor pertanian. (MA/FLPK/red:nda-humas)