Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

ISO Tetapkan Standar Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah Usulan Indonesia

  • Jumat, 25 Oktober 2024
  • Humas BSN
  • 1321 kali

Indonesia kembali mencatat prestasi dalam standardisasi internasional dengan keberhasilan publikasi standar ISO 22328-2:2024 dengan judul Security and resilience — Emergency management — Part 2: Guidelines for the implementation of a community-based early warning system for landslides. Standar ini melengkapi rangkaian standar sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) yang diusulkan Indonesia dan kini resmi diakui oleh International Organization for Standardization (ISO).

Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Infrastruktur, Transportasi, dan Teknologi Informasi BSN, Iryana Margahayu, pada Jumat (25/10/2024) di Jakarta, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan ini. "Standar ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana melalui pendekatan yang lebih komprehensif. Implementasi sistem peringatan dini berbasis komunitas ini dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerugian materi," ujarnya.

Keberhasilan pengusulan Standar International ini tidak lepas dari kontribusi semua pihak termasuk BNPB, UGM, serta Komtek 13-08, Penanggulangan Bencana yang memiliki ruang lingkup mirroring dengan ISO/TC 292, Security and Resilience.

ISO 22328-2:2024 merupakan revisi dari ISO 22327:2018, Security and resilience — Emergency management — Guidelines for implementation of a community-based landslide early warning system. Revisi ini dilakukan agar ISO 22327 selaras, serta masuk dalam seri ISO 22328 tentang early warning system. Revisi lainnya secara teknis antara lain:

  • Standar ini telah diselaraskan dengan pedoman umum EWS dalam ISO 22328-1, dengan tambahan informasi spesifik terkait tanah longsor. Standar ini juga telah diselaraskan dengan ISO 22322 dan ISO 22315.
  • Beberapa ketentuan telah dihapus dari Pasal 3;
  • Tujuh subsistem utama Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah direvisi menjadi lima subsistem utama. "Kemampuan Respon" telah ditambahkan sebagai salah satu sistem utama, dan tiga sub-sistem utama sebelumnya dari edisi pertama telah digabungkan menjadi sub-sistem "kemampuan respons": (1) pembentukan tim kesiapsiagaan bencana; (2) pengembangan jalur dan peta evakuasi; (3) pengembangan prosedur operasi standar.
  • Lampiran A dan B telah dimodifikasi dengan menambahkan ISO 22578:2022, Gambar A.4 dan A.6;
  • Lampiran C dan D serta Bibliografi telah diperbarui.

Rencana  publikasi dari ISO 22328-2 ini telah disampaikan oleh Sekretariat ISO kepada anggota ISO pada rapat plenary ISO/TC 292, Security and resilience pada tanggal 30 September 2024 sampai dengan 4 Oktober 2024 di Liverpool. Dalam rapat plenary tersebut disampaikan bahwa ISO/FDIS 22328-2 telah selesai dalam tahapan FDIS serta akan masuk dalam tahap under publikasi untuk pengecekkan editorial oleh sekretariat ISO serta akan dipublikasikan dalam waktu kurang dari 6 minggu setelah selesainya balloting ISO/FDIS 22328-2. Hadir dalam rapat plenary ISO/TC 292, Security and resilience perwakilan dari Indonesia yaitu Bapak Agus Wibowo selaku Head of Delegation dari Instansi BNPB. Prof Faisal Fathani dan Prof Wahyu Wilopo dari UGM, serta Meira Rini dari BSN.

Dukungan untuk Standar Tambahan Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam ISO. Dalam forum yang sama, Indonesia juga mengusulkan dua draf standar ke ISO/TC 292, Security and resilience. Dalam pengusulan dua draf Standar Internasional tersebut diawali dengan pemaparan dari project leader untuk dua standar tersebut yaitu ISO/NP 22328-4, Security and resilience — Emergency management — Part 4: Guidelines for the implementation of a community-based early warning system for floods dengan Project Leader adalah Prof Faisal Fathani dari UGM, serta ISO/NP 22328-5, Security and resilience — Emergency management — Part 5: Guidelines for the implementation of a community-based early warning system for volcanic eruptions dengan Project Leader adalah Prof Wahyu Wilopo dari UGM.

Dalam plenary tersebut dua usulan standar Internasional dari Indonesia ini disetujui untuk naik tahapan dalam balloting NP (New Proposal), serta sangat ditunggu tunggu kehadirannya oleh negara anggota ISO/TC 292, Security and resilience antara lain India, Jepang dan Amerika.

Dengan pengakuan standar internasional ini, Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan nasional terhadap bencana, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan risiko bencana di tingkat global. Standar ini dapat diakses secara resmi melalui laman ISO di https://www.iso.org/standard/83417.html . (mei/ arf-humas)