Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gelar Temu Pengelola SNI Corner Se-Indonesia

  • Senin, 25 November 2024
  • Humas BSN
  • 712 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggelar Temu Pengelola SNI Corner Se-Indonesia dalam rangkaian Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024 di Jakarta, Jumat (22/11/2024). Acara yang dihadiri perwakilan dari 15 SNI Corner yang tersebar di seluruh Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi, berbagi pengetahuan, dan menyusun strategi pengembangan SNI Corner ke depan.

Kepala Pusat Data dan Informasi BSN, Zul Amri, membuka kegiatan dengan harapan agar SNI Corner semakin berdaya guna dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK).

Dengan mengusung tema "Standardisasi untuk Transformasi Ekonomi Berkelanjutan", kegiatan ini menampilkan sesi knowledge sharing dan diskusi kelompok untuk membahas berbagai tantangan dan peluang pengelolaan SNI Corner.

Deputi Bidang Akreditasi BSN, Wahyu Purbowasito, dalam paparannya menyoroti pentingnya peran BSN dalam mendukung roadmap RPJPM 2025-2029 yang selaras dengan tugas dan fungsi BSN di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Ia menjelaskan bahwa upaya ini diarahkan untuk mendukung Asta Cita, khususnya pada Prioritas Nasional (PN) 2, PN 3, PN 5, dan PN 6. PN 2, misalnya, berfokus pada pertumbuhan ekonomi biru dan ekonomi hijau.

Wahyu menjelaskan bahwa dari 9.888 SNI aktif, sekitar 70% terkait produk, sementara sisanya mencakup metode uji dan sistem manajemen. Wahyu juga mengidentifikasi beberapa kendala, seperti keterbatasan penyebaran informasi, rendahnya pemahaman masyarakat, dan kurangnya persepsi pelaku usaha terhadap manfaat SNI.

“Peran SNI Corner sangat strategis dalam mengedukasi masyarakat, baik di universitas, PLUT, maupun instansi pemerintah, agar memahami pentingnya standar,” ujar Wahyu.

Sementara itu, Koordinator Layanan Perpustakaan Universitas Indonesia, Kalarensi Naibaho, memaparkan strategi promosi SNI Corner di era digital. Ia mengungkapkan bahwa rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang SNI, persaingan dengan informasi lain, tantangan teknologi dan aksesibilitas, keterbatasan dukungan kebijakan dan anggaran, persepsi negatif masyarakat, serta kurangnya relevansi bagi segmen tertentu menjadi hambatan utama dalam promosi.

“Beberapa tantangan promosi SNI Corner dapat diatasi dengan mengandalkan tiga faktor utama: pengetahuan, pesan yang tepat, dan media yang efektif, didukung oleh strategi promosi digital, kolaborasi antar lembaga, serta evaluasi yang berkelanjutan,” ujar Kalarensi Naibaho.

Sesi berikutnya adalah Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Pustakawan Ahli Muda BSN, Farida Pari. Peserta dibagi ke dalam kelompok untuk membahas empat tema utama, yaitu: Operasional – mencakup sarana prasarana dan koleksi; SDM – meliputi ketersediaan, jumlah, dan kompetensi SDM khusus SNI Corner; Dukungan Institusi – mencakup dukungan dari manajemen instansi induk, kolaborasi dengan BSN, pendanaan, dan penghargaan (reward); serta Pemanfaatan dan Promosi – terkait tingkat pemanfaatan SNI Corner dan strategi promosi.

Dari hasil diskusi, disepakati beberapa rekomendasi, antara lain: meningkatkan koordinasi dengan BSN, melibatkan pimpinan SNI Corner dalam pertemuan strategis, mengaktifkan grup WhatsApp untuk membahas kendala, mengadakan knowledge sharing berkala untuk pustakawan dan petugas lainnya, melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin setiap enam bulan, melaksanakan program BSN Goes to Campus, serta mereviu MoU dan perjanjian kerja sama BSN dengan para pemangku kepentingan SNI Corner.

Zul Amri menutup kegiatan dengan menegaskan pentingnya keberlanjutan SNI Corner sebagai sarana edukasi dan informasi SPK. “Kami berkomitmen untuk memberdayakan SNI Corner secara lebih optimal,” tuturnya.

Acara ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran SNI Corner di berbagai wilayah Indonesia. (FRP)

Galeri Foto: BSN Gelar Temu Pengelola SNI Corner Se-Indonesia