Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sukses Implementasi ESG melalui Pemanfaatan Standar untuk Bisnis Berkelanjutan

  • Senin, 25 November 2024
  • Humas BSN
  • 636 kali

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan transisi energi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, Selasa (19/11/2024). Salah satu langkah konkret menuju pembangunan berkelanjutan adalah implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam proses bisnis perusahaan dan organisasi.

ESG telah menjadi kerangka penting untuk mewujudkan bisnis berkelanjutan. Hal ini selaras dengan peluncuran International Workshop Agreement (IWA) 48:2024 tentang Framework for implementing environmental, social and governance (ESG) principles oleh International Organization for Standardization (ISO). Dokumen ini memberikan panduan kepada perusahaan untuk meningkatkan integrasi, kinerja, pengukuran, dan pelaporan ESG.

Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut memperkuat momentum ini melalui diskusi panel bertajuk "Implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam Perspektif Kebutuhan Standar" yang digelar pada Kamis (21/11/2024) di Jakarta. Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Mutu Nasional 2024 sekaligus untuk memeriahkan acara Penganugerahan Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2024.

Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo selaku moderator sesi diskusi panel menyampaikan bahwa implementasi ESG merupakan kebutuhan strategis bagi perusahaan dan organisasi. “Dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG berbasis standar, kita tidak hanya meningkatkan daya saing nasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan," jelas Hendro.

Diskusi menghadirkan narasumber utama, yakni Co-Chair ISO IWA 48 Working Groups on ESG, David James Jackman; Executive Vice President PLN, Kamia Handayani; serta Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Kementerian PPN/Bappenas, Rosy Wediawaty.

David James Jackman menegaskan bahwa ESG adalah kerangka strategis yang dapat membantu organisasi dari berbagai skala untuk mengimplementasikan dan melaporkan aktivitas mereka secara terukur. "ESG mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, dan tata kelola yang baik," ujarnya.

Rosy Wediawaty menyampaikan Bappenas telah mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG dalam perencanaan Pembangunan Indonesia. “Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025-2029 dapat dilihat bahwa keseluruhan dari program-program prioritas pembangunan itu semuanya terkait dengan ESG, seperti pengembangan Ekonomi Biru,’ ungkap Rosy.

Kamia Handayani menambahkan bahwa PLN telah mengadopsi standar ESG dalam prinsip bisnis berkelanjutan. "Standar ini membantu kami memastikan keberlanjutan dalam aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola," tutur Kamia dalam paparannya.

Diskusi ini juga dihadiri oleh penanggap, antara lain Antonius Alijoyo, pakar manajemen risiko, dan Budiman Eka Saputra Rohman dari Direktorat Keuangan Berkelanjutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Para penanggap menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor serta penerapan standar nasional dan internasional untuk memastikan implementasi ESG yang efektif.

Komitmen Indonesia dalam menerapkan ESG menunjukkan langkah nyata mendukung agenda global terkait transisi energi, keadilan sosial, dan tata kelola yang berkelanjutan. BSN berharap prinsip ESG dapat diadopsi secara luas oleh sektor publik maupun swasta sebagai landasan operasional untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (hps/humas)

 

Galeri Foto: Sukses Implementasi ESG melalui Pemanfaatan Standar untuk Bisnis Berkelanjutan