BSN Siapkan Roadmap SNI Guna Perkuat Daya Saing Indonesia

Pemerintah Indonesia terus memperkuat upayanya untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan menerapkan strategi pembangunan yang terstruktur dan berkelanjutan. Salah satu fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 adalah hilirisasi, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing serta pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Guna mendukung pencapaian tujuan tersebut, serta sejalan dengan prioritas nasional terkait transformasi ekonomi berkelanjutan, diperlukan tindak lanjut yang tepat sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Standardisasi Nasional (BSN). Dalam hal ini, BSN berencana menyusun Roadmap Pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tepat sasaran, tepat konteks kebutuhan dan tepat waktu deliver dalam mendukung efektifnya perkembangan ekosistem infrastruktur mutu nasional. Roadmap ini penting untuk memastikan ketersediaan SNI yang relevan dalam kebijakan strategis nasional, sehingga dapat memperkuat daya saing produk Indonesia, sekaligus memberikan perlindungan bagi konsumen.

Sebagai langkah konkret dalam penyusunan roadmap ini, BSN menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penjaringan Umpan Balik Rancangan Roadmap Pengembangan SNI dan Strategic Key Stakeholder Mapping” pada Senin (25/11/2024). Diskusi yang dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh perwakilan Komite Teknis, perwakilan K/L, serta penerap SNI ini menghadirkan Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo, sebagai narasumber, dengan moderator Ketua Tim Kerja Sistem Pengembangan Standar, Nurhana Rafika Sari. Dalam FGD ini juga terdapat sesi penjaringan masukan dari peserta yang dipandu oleh Analis Standardisasi Ahli Muda, Arief Eko Prasetyo.

FGD ini bertujuan untuk menjaring masukan dari berbagai pemangku kepentingan dalam rangka memperkaya penyusunan roadmap SNI. Dalam kesempatan tersebut, Hendro menegaskan pentingnya penyusunan roadmap yang relevan dan tepat waktu, agar proses hilirisasi dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

“Penyusunan roadmap yang sesuai substansi standar, relevan dengan kebutuhan hilirisasi produk, dan disampaikan tepat waktu adalah kunci mendukung perkembangan ekosistem infrastruktur mutu nasional secara efektif,” jelas Hendro.

Tahapan pertama dalam penyusunan roadmap SNI dimulai dengan strategic key stakeholder mapping. Pemetaan ini dilakukan dengan menganalisis tugas pokok dan fungsi setiap Kementerian/Lembaga, serta kebijakan yang sedang berlaku dan yang direncanakan terkait dengan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Selain itu, pemetaan juga memperhitungkan sumber daya yang dimiliki, termasuk modalitas dan kondisi infrastruktur mutu nasional yang ada. Pertimbangan utama dalam proses ini mencakup dukungan terhadap sumber daya anggaran, kebijakan yang ada, serta pengaruh yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan dalam proses pengembangan SNI.

Dalam konteks hilirisasi, nikel dan rumput laut menjadi dua komoditas sampel pilot project yang diangkat dalam FGD ini. Pemilihan kedua komoditas tersebut didasarkan pada nilai ekonominya yang tinggi serta potensi besar di pasar global. Pengembangan SNI untuk nikel dan rumput laut diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

BSN memastikan bahwa pengembangan roadmap ini akan terus dilakukan secara berkala untuk menjaga relevansi dan efektivitas roadmap pengembangan SNI. Langkah ini mencerminkan komitmen BSN dalam membangun infrastruktur mutu nasional yang tangguh, guna memperkuat posisi Indonesia di pasar global menjelang 2045. Dengan visi yang terarah dan strategi yang matang, Indonesia semakin optimis untuk menjadi negara dengan daya saing tinggi di kancah internasional melalui dukungan infrastruktur mutu yang kokoh. (HPS – humas)

Galeri Foto : BSN Siapkan Roadmap SNI Guna Perkuat Daya Saing Indonesia