- Beranda
- Arsip
- Berita Kegiatan BSN
- A
- A
Indonesia Terpilih sebagai Co-Convenor APMP - APAC PTWG
- Senin, 16 Desember 2024
- Humas BSN
- 3458 kali
Kiprah Indonesia kian besar di kancah metrologi regional. Metrolog Ahli Madya Badan Standardisasi Nasional (BSN) sekaligus Kepala Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) Kimia BSN, Dyah Styarini terpilih menjadi Co-Convenor dari Asia Pacific Metrology Programme (APMP) untuk APMP - Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC) Joint Proficiency Testing Working Group (PTWG) untuk periode 2026 – 2028. Pemilihan posisi Co-Convenor dilakukan melalui proses penilaian yang dilakukan oleh Executive Committee (EC) APMP pada rangkaian 40th General Assembly APMP di New Delhi, India pada 22 – 29 November 2024.
Peran utama PTWG ialah mempertahankan dan memperkuat hubungan antara metrologi dan akreditasi di kawasan Asia Pasifik, dalam memastikan keakuratan, keandalan, dan ketertelusuran pengukuran yang sangat penting untuk jaminan kualitas, kepatuhan, perdagangan internasional, dan inovasi.
PTWG menyelenggarakan beberapa program utama meliputi pengorganisasian program uji profisiensi untuk lembaga metrologi APMP dan laboratorium pengujian/kalibrasi yang dinominasikan oleh badan akreditasi anggota APAC; pelaksanaan survei kebutuhan uji profisiensi; dan pengorganisasian kegiatan peningkatan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan pengukuran dan meningkatkan pemahaman tentang berbagai standar internasional yang relevan.
Sebagai Co-Convenor APMP terpilih, Dyah bersama Co-Convenor APAC serta anggota tetap yang mewakili APMP dan APAC, nantinya akan bertanggung jawab untuk memberikan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan utama yang terkait dengan uji profisiensi (PT). Berdasarkan data, saat ini terdapat 5 anggota tetap PTWG dari APMP yang berasal dari 4 negara, serta 4 anggota tetap PTWG dari APAC yang juga berasal dari 4 negara. Terkait dengan keaggotaan PTWG, semua anggota APMP dan APAC yang berminat dapat berpartisipasi dalam pertemuan PTWG.
Dyah menekankan, sebagai Co-Convenor terpilih untuk tahun 2026, ia berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi aktif negara-negara berkembang termasuk Indonesia, dalam hal ini melalui SNSU BSN sebagai National Metrology Institute (NMI) dalam pengusulan program-program Uji Profisiensi pada forum PTWG.
“Program Uji Profisiensi dirancang untuk membuktikan kompetensi laboratorium yang berpartisipasi secara independen dalam melakukan pengujian atau pengukuran. Jika Indonesia terus aktif dalam program ini, tentu akan meningkatkan kemampuan pengukuran dan kalibrasi Indonesia yang diakui dan bisa diterima internasional,” ujar Dyah yang ditemui di Kantor SNSU BSN Serpong, Tangerang pada Selasa (10/12).
Keberterimaan hasil pengukuran dan kalibrasi Indonesia di tingkat internasional, dapat mendukung aktivitas komoditas ekspor Indonesia dalam perdagangan yang membutuhkan pengakuan setara di mata dunia internasional.
“Pengukuran yang akurat dan tertelusur sangat penting dalam memastikan bahwa produk yang dijual mematuhi standar keamanan dan kualitas, sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk industri dalam negeri,” ungkap Dyah.
Di samping itu, terpilihnya Dyah Styarini sebagai Co-Convenor APMP untuk APMP-APAC PTWG diharapkan dapat meningkatkan kegiatan kolaborasi SNSU BSN dengan para Expert NMI negara lain untuk pengembangan kompetensi SDM metrologi Indonesia melalui berbagai program pelatihan, workshop, dan lain-lain.(ria-humas/foto: dok.APMP/CSIR-National Physical Laboratory )
Pertanyaan Umum
-
1 -
2 -
3 Sen, 13 Jan 2025 Jadwal Uji Kompetensi Analis Standardisasi dan Metrolog 2025
-
4