Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Status MRA KAN diperpanjang 4 tahun lagi

  • Rabu, 11 Februari 2009
  • 3409 kali

Pusat Penelitian dan Pengembangan Standardisasi BSN, kembali menyelenggarakan Seminar Perjalanan Dinas Luar Negeri di Ruang Rapat-A BSN, Rabu (11/2/2009). Pertemuan itu menyajikan 3 topik yakni the 14th APLAC General Assembly and Related Meetings di Singapura, study visit ke beberapa badan akreditasi di Jepang, dan kunjungan BSN ke ASTM dalam rangka perpanjangan kerjasama antara BSN dengan ASTM.

Kegiatan dalam rangka menghadiri the 14th APLAC General Assembly, disampaikan oleh Dhandy Arisaktiwardana, Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi BSN. Pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 6 – 12 Desember 2008 tersebut menghasilkan keputusan diantaranya status MRA Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi, dan lembaga inspeksi diperpanjang untuk 4 tahun berikutnya. Terkait dengan hal ini, evaluasi APLAC ke KAN berikutnya akan dilaksanakan paling lambat pada bulan Mei 2012.

Informasi lain yang disampaikan adalah jadwal pertemuan di tahun 2009. Dhandy menyampaikan, The 23rd APLAC MRA Council akan dilaksanakan di Hong Kong China, pada tanggal 21 – 22 Mei 2009. Sementara itu, the 15th APLAC General Assembly and Related Meetings akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 5 – 11 Desember 2009.

Kunjungan ke beberapa badan akreditasi di Jepang disampaikan oleh Triningsih Herlinawati, Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN. Kunjungan itu dimaksudkan untuk mengembangkan Kerjasama bilateral bidang akreditasi untuk memfasilitasi perdagangan serta berbagi pengetahuan mengenai akreditasi dan penilaian kesesuaian. Kunjungan dilakukan di 5 tempat yakni EMC Laboratory (Mitsubishi Electric), Japan Inspection Company for Quality Assurance (JICQA), Japan Accreditation Board (JAB), Ministry of Economic, Trade and Industry, serta Laboratorium Medis di Universitas Tokyo.

Kunjungan BSN ke ASTM disampaikan oleh Nurasih Suwahyono, Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi. Kunjungan dilakukan pada tanggal 9 Desember 2008. Kunjungan ini merupakan tindaklanjut adanya kerjasama BSN dengan ASTM yang telah dirintis semenjak tahun 2004.

Melalui kerjasama itu, kedua belah pihak diharapkan dapat memperkuat kemampuan BSN dan ASTM Internasional untuk mendukung kebutuhan Standardisasi di Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta pemberian bantuan dalam pengembangan SNI bagi keamanan, keselamatan dan lingkungan.

Dalam kunjungan ini, Nurasih melaporkan perkembangan keanggotaan Indonesia dalam ASTM yang berjumlah 60 anggota, diantaranya berasal dari 19 perguruan tinggi yang berlokasi di Jawa dan Sumatera, termasuk Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Brawijaya, Malang. Sementara itu, 12 delegasi dari Indonesia yang berasal dari industri yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Bogor Agricultural University, PT Eterindo Wahanatama Tbk, PT Pertamina (Persero), Sinar Mas Multiartha Group, PT Medco Methanol Bunyu, Ministry of Agriculture. Indonesia Palm Oil Commission, Indo Biofuels Energy PT, serta PT Molindo Raya Industrial.

Dari rintisan kerjasama BSN dengan ASTM tersebut, telah ditindaklanjuti melalui berbagai program standardisasi. Untuk tahun 2009 – 2010, BSN akan menyelenggarakan : Web Training or Technical Presentation (untuk Pegawai BSN; PT/SPT/MC; dan stakeholders lainnya), Standards Expert Exchange Program (mengirim staf BSN utk magang di ASTM, sesuai kebutuhan Indonesia), Participation in ASTM Technical Com. Membership, Technical Assistance Training Program (mengundang Technical Expert ASTM utk memberikan pelatihan tentang standar ASTM di bidang tertentu), serta Selling ASTM Standards & Publications at a discount. (dnw)