Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

UKM pengaman pasar domestik

  • Senin, 16 Februari 2009
  • 3198 kali

Kliping Berita :

Program Aku Cinta Indonesia digalakkan

 

Departemen Perdagangan optimistis dengan menjaga dan mempertahankan daya beli domestik akan menggairahkan industri dan pasar dalam negeri meskipun daya beli masyarakat melemah akibat krisis ekonomi global. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan 65%-70% pertumbuhan Indonesia berasal dari konsumsi dalam negeri. Itu artinya, jika konsumsi bisa dipertahankan dengan baik, ekonomi nasional juga bisa tumbuh meskipun tidak signifikan.

"Yang menjadi sabuk pengaman saat ini adalah sektor informal dan UKM. Jadi kita akan dukung terus kedua sektor tersebut melalui peningkatan daya beli domestik," ujarnya kemarin. Dia mengatakan dalam 1 pekan-2 pekan ini pemerintah akan memfinalisasikan program kampanye dan slogan untuk program Aku Cinta Indonesia, sehingga bisa menciptakan daya beli masyarakat untuk produk dan jasa domestik.

Program tersebut juga dinilai akan menggairahkan pasar dalam negeri, karena meskipun daya beli turun, kebutuhan masyarakat tetap ada. Menurut dia, sebelumnya pemerintah mengeluarkan Kepres No. 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, sedangkan program kampanye Aku Cinta Indonesia hanya untuk mempertegas pembelanjaan produk dalam negeri, tanpa ada paksaan dalam implementasinya.

Program tersebut bertujuan mengajak masyarakat menggunakan produk dan jasa Indonesia yang didukung oleh setiap instansi pemerintahan dan swasta. Mendag menuturkan apresiasi cinta Indonesia akan mendorong masyarakat menggunakan produksi dalam negeri sehingga akan lebih mudah menyosialisasikannya kepada orang lain.

"Mula-mula memang harus apresiasi dulu dengan cinta Indonesia untuk selanjutnya menjadi konsumen. Tambah lama jadi pelanggan, setelah itu akan jadi aktivator," ujarnya. Itu artinya, jelas Mendag, bukan hanya dia saja yang akan menggunakan produk dalam negeri, melainkan dia juga mulai memengaruhi orang lain untuk melakukan yang sama.

Mari Pangestu mengatakan untuk tahap awal program Aku Cinta Indonesia akan digiatkan penggunaan produk makanan dan minuman, busana, sepatu, aksesoris, dan juga jasa seperti film serta musik produksi dalam negeri.

Dia memaparkan slogan Aku Cinta Indonesia akan menimbulkan apresiasi mendalam terhadap produk dan jasa dalam negeri karena manifestasinya cukup banyak.
Selain itu, nantinya semua departemen, BUMN, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta secara perlahan akan mengonsumsi produk lokal.

Pogram tersebut, imbuhnya, bukanlah bentuk proteksionisme pasar karena tidak ada paksaan dalam implementasinya. Namun, untuk kalangan pemerintahan memang diwajibkan menggunakan dan mengonsumsi produk dalam negeri karena sesuai dengan keputusan presiden sebelumnya.

Mendag mengatakan saat ini hanya perlu koordinasi dan sosialisasi yang lebih gencar, sehingga masyarakat bisa memahami dampak cinta produk sendiri. Depdag sendiri, hanya mencoba mengoordinasikan dan melahirkan slogan serta kampanye. Pelaksanaan oleh semua instansi karena ini program bersama dan bukan hanya Depdag saja.

Dengan demikian, imbuhnya, program Aku Cinta Indonesia harus terus digalakkan, sehingga industri dan pasar domestik tetap bisa bertahan meskipun dalam kondisi krisis.
Menurut dia, yang terpenting sekarang adalah bagaimana menjaga dan mengamankan pasar dalam negeri serta menstimulasinya karena pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pasar dalam negeri. (12/19) (redaksi@bisnis.co.id)


Sumber : Bisnis Indonesia,
Sabtu, 14 Februari 2009, Hal. 8