Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tingkatkan Kualitas Laboratorium, BSN/KAN Gelar FGD Asesor

  • Senin, 26 November 2018
  • 2300 kali

Salah satu indikator negara yang makmur adalah neraca perdagangan yang surplus. Hal ini hanya dapat diraih bila ada keberterimaan antar negara, yang berarti perdagangan harus memiliki daya saing. Daya saing tidak dapat dilepaskan dengan mutu.

 

“Di balik mutu ada pengetesan. Di balik pengetesan ada laboratorium. Di balik laboratorium ada bapak ibu sekalian, para asesor,”ujar Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang juga selaku Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN), Bambang Prasetya saat membuka FGD Peningkatan Pemahaman Asesor Laboratorium Penguji terhadap Dokumen Teknis Biologi dan Kimia, di Ruang Komisi Gedung BPPT, Rabu (21/11). FGD ini dihadiri oleh para asesor khususnya di bidang Kimia dan Biologi.

 

Salah satu bukti mutu suatu produk adalah penerapan SNI. “Banyak contoh produk-produk UKM yang bisa masuk retail setelah mendapatkan tanda SNI,” ujar Bambang. Dalam standard, expertis dan pengalaman menjadi ujung tombak terbitnya suatu standar. Dapat dikatakan, asesor merupakan ujung tombak KAN di lapangan.

 

Sementara itu, Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi BSN yang juga selaku Sekretaris Jenderal KAN, Kukuh S Achmad menyampaikan bahwa sebagai evaluasi, KAN Council menilai selama ini para asesor kurang lugas dalam memutuskan. Ia pun berpesan agar kedepannya para asesor bisa lebih lugas dalam memutuskan. Selain itu, KAN Council juga berpendapat bahwa masih ada perbedaan interpretasi antar asesor. Kukuh berharap perbedaan interpretasi tersebut dipersempit, salah satunya melalui kegiatan ini.

 

Dalam kesempatan ini, Direktur Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN, Donny Purnomo memaparkan kebijakan KAN – Penerapan ISO/IEC 17011:2017 dan ISO IEC 17025:2017. Mulai 1 januari 2019, direncanakan siklus akreditasi menjadi 5 ahun dengan tetap 2 kali surveillance dan 1 kali re-assessment. “mudah-mudahan dengan siklus assessment yang lebih panjang, kita bisa lebih memastikan kompetensi laboratorium dengan lebih baik,” harap Donny. (ald-Humas)