Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dukung Pengembangan Standar Critical and Emerging Technology

  • Selasa, 07 Mei 2024
  • Humas BSN

Saat ini, Indonesia mempunyai modalitas yang baik seperti sumber daya alam yang melimpah, kebijakan inovatif, serta memiliki populasi generasi muda cukup besar dan dinamis. Selain itu, Indonesia juga memiliki pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia yang cukup baik selama beberapa dekade. Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi tantangan yakni membutuhkan perbaikan cepat dalam infrastruktur digital dan keterampilan tenaga kerja agar dapat memanfaatkan dengan baik potensi Critical and Emerging Technology (CET). CET merupakan suatu konsep yang pertama kali di prakarsai oleh Pemerintah Amerika Serikat berkaitan teknologi maju yang berpotensi signifikan terhadap keamanan nasional, sementara Australia mendefinisikan CET merupakan teknologi maju yang dapat mempercepat proses transformasi ekonomi nasional dan sosial melalui peningkatan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja dan perlindungan bagi masyarakat umum. 

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia telah memprioritaskan teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan yang mana, standardisasi menjadi penting dalam CET.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hendro Kusumo dalam “CET-SEA Convention Day” yang dihadiri oleh perwakilan instansi terkait, pelaku usaha, asosiasi, dan perguruan tinggi di Jakarta pada Selasa (30/4/2024).

Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo dalam CET-SEA Convention Day di Jakarta, tanggal 30 April 2024

Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan Kerja Sama BSN, Anna Melianawati dalam CET-SEA Convention Day di Jakarta, tanggal 30 April 2024

Peserta CET-SEA Convention Day di Jakarta, tanggal 30 April 2024

Ketua Tim Kerjasama BSN, Suhaimi Kasman dalam CET-SEA Convention Day di Jakarta, tanggal 30 April 2024

Senior Manager International Engangement Standards Australia, Clare McGart

International Engangement Manager Standards Australia, Areli Gutieres

Direktur Kebijakan dan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi, BSSN, Nunil Pantjawati

VP Corporate Presales & Digital Communication PT. Dua Empat Tujuh yang juga selaku Anggota Komtek 35-01, Bagus Rully Muttaqien

PT. Schneider-Electric Indonesia, Helvin Herman Tirtadjaja

Analis Standardisasi Ahli Muda, Denny Kusuma Hendraningrat memaparkan tentang "Action Plan, L&R Report Summary and National Plans".

­