Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Wawancara Khusus Kepala BSN- Apoteker Kukuh S. Achmad, SNI untuk Perlindungan dan Daya Saing

  • Rabu, 22 Februari 2023
  • 515 kali

Tahun 2022 lalu, Badan Standardisasi Nasional (BSN) genap berusia 25 tahun, mengusung tema besar "Kontribusi BSN Membangun Negeri, SNI untuk Perlindungan dan Daya Saing."
Pembentukan BSN berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2018, tentang Badan Standardisasi Nasional.
Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, maka Kementerian/Lembaga (K/L) hanya memiliki 1 (satu) visi, yaitu visi Presiden Republik Indonesia 2020-2024 yaitu "TerwujudnyaIndonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Hal ini berarti bahwa visi BSN harus selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, sehingga visi BSN hingga tahun 2024 adalah:
"Badan Standardisasi Nasional yang Andal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong."
Pada Selasa siang, 21 Februari 2023, apoteker Kukuh S. Achmad, M.Sc, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyampaikan up date program dan kinerja BSN kepada Founder JamuDigital, Karyanto di Kantor BSN, Kawasan Jl. Thamrin, Jakarta.
Banyak disampaikan oleh apoteker Kukuh S. Achmad tentang sejarah berdirinya BSN, pencapaian kinerja hingga tugas-tugas penting dalam rangka menyiapkan standardisasi sesuai lingkup tugas dan tanggung-jawab BSN.
Kukuh S. Achmad, pria kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah ini, meraih gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (1988), Porgram Profesi Apoteker di Farmasi UGM (1989). Sedangkan pendidikan S-2 di University of Humberside, Grimsby, Inggris, Jurusan Food Technology (1994).
"Saya bersyukur dengan bekal ilmu farmasi saya, khususnya dalam praktikum di laboratorium sangat bermanfaat pada awal-awal saya mulai berkarir di BSN," kenang Kukuh S. Achmad.
Dalam perbincangan lebih dari satu jam dengan Founder JamuDigital, Karyanto, orang nomor satu di BSN ini, juga mengisahkan model kepemimpinan yang diterapkan di lembaga yang dipimpinnya.
Sebagai salah satu personal yang terlibat sejak awal dalam proses pendirian BSN, apoteker Kukuh S. Achmad tentu sudah paham betul, bagaimana membawa lembaga yang dipimpinnya ini, dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan mutu, keamanan, perlindungan dan daya saing melalui penyusunan standardisasi yang tidak saja sesuai dengan kebutuhan nasional, tetapi juga mengacu pada dinamika standardisasi internasional.
Hingga tahun 2022, BSN telah memiliki 12.165 Dokumen SNI. Untuk Produk UMK, melalui Program SNI Bina UMK, Produk UMK yang telah mendapatkan SNI hingga tahun 2022 sebanyak 145.936. "Program ini sangat penting dalam rangka mendorong mutu produk UMK,"jelas Kukuh S. Achmad.
Bagaimana model kepemimpinan Kukuh S. Achmad membersamai seluruh tim di BSN, apa saja lika-likunya yang sejak awal terlibat dalam pendirian BSN, hingga kini mendapat amanat sebagai orang nomor satu di BSN...?
Simak wawancara khusus dengan Kepala BSN yang akan segera tayang di Krida Sehat Channel JamuDigital, Klik link: Krida Sehat Channel, JamuDigital!

link: https://www.jamudigital.com/berita?id=Wawancara_Khusus_Kepala_BSN-_Apoteker_Kukuh_S._Achmad,_SNI_untuk_Perlindungan_dan_Daya_Saing