Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kawal VCO ber-SNI di Karangasem, Melalui Penguatan Sinergi berbagai Stakeholder

  • Kamis, 26 Oktober 2023
  • Humas BSN
  • 1737 kali

Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar di dunia. Potensi produksi kelapa di Indonesia tiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2022, BPS mencatat produksi kelapa per tahun mencapai 2.859,515 ton dengan produktivitas sebesar 1.140 kg/ha, dan Kementerian Pertanian menghitung rata-rata peningkatan produksi kelapa selama lima tahun ke depan (2022-2026) diperkirakan sebesar 0,14% per tahun. Menurut satu data pertanian, kelapa Indonesia diekspor ke sejumlah negara seperti Malaysia, Cina, Amerika dan lain-lain.

Untuk mengembangkan potensi produk VCO tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersinergi dengan Ikatan Pimpinan Tinggi Madya Perempuan Indonesia (PIMTI), dan stakeholder lainnya dari pihak BUMN mewujudkan rumah produksi VCO di Kabupaten Karangasem yang akan dikelola oleh Koperasi Rahayuning Huluning Bali.

Dalam rangka memberikan pendampingan dan pembinaan penerapan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk VCO, Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Karangasem pada Senin (23/10/2023). Kunjungan diterima oleh Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Karangasem, Sudarsana di Kantor Bupati Karangasem. Turut hadir dari BSN, Ketua Tim Kerja Fasilitasi Pelaku Usaha BSN, Muti Sophira Hilman dan Analis Standardisasi Ahli Muda BSN, Ari Nugraheni.

Bali merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa di Indonesia. Kabupaten Karangasem menduduki urutan ketiga penghasil kelapa terbesar setelah Jembrana dan Tabanan sebesar 14.282 ton pada tahun 2022. Saking melimpahnya buah kelapa di daerah tersebut, berbagai jenis kerajinan yang dibuat oleh tangan terampil berbahan dasar dari buah kelapa, seperti batok maupun sabutnya, sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan dari pohon kelapa.

Salah satu produk turunan kelapa yang potensial dikembangkan di Karangasem ialah minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO). VCO ditengarai mempunyai manfaat luar biasa bagi kecantikan maupun kesehatan tubuh. VCO juga mempunyai nilai tinggi dalam pasar ekspor, terkenal sebagai minyak sehat yang terbebas dari trans fatty acid dan mengandung lauric acid tinggi.

“Peran BSN mendorong produk VCO sesuai dengan SNI 7381-2008. Penerapan SNI untuk VCO merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saing di tingkat nasional dan internasional,” ujar Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah.

Dalam kesempatan ini, Zakiyah dan Tim BSN juga mengunjungi langsung lokasi kantor Koperasi Rahayuning Huluning Bali. Zakiyah menyerahkan draft dokumen sistem mutu sebagai hasil tindaklanjut gap analisis yang dilakukan Tim BSN pada bulan Juli lalu. Dokumen diserahkan kepada Leba Erawan dari Pemerintah Kabupaten Karangasem, sebagai penanggung jawab program perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian rumah produksi bersama VCO.

Dokumen sistem mutu ini berisi tentang tata cara produksi, pengolahan, dan pengemasan VCO nantinya dapat digunakan oleh pelaku usaha sebagai pedoman dan acuan guna memastikan kualitas terbaik yang akan menguntungkan petani kelapa, produsen, dan konsumen.

"Kami bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan produk VCO di Bali. Penerapan SNI ini akan membantu produsen meningkatkan efisiensi produksi dan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Ini juga akan membuka pintu bagi pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun ekspor,” kata Zakiyah.

Ia pun mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem agar daerah mengembangkan peta lintasan grand design dalam membangun program hulu-hilir VCO.

Asisten Ekonomi Pembangunan Kabupaten Karangasem, Sudarsana menyambut baik sinergi bersama BSN untuk mengembangkan potensi kelapa daerah Karangasem. “Kelapa yang berasal dari daerah ini juga mempunyai citarasa berbeda dengan daerah lainnya,” ungkap Sudarsana.

Sementara itu Perwakilan Pemerintah Kabupaten Karangasem, Leba Erawan mengatakan, pihaknya akan berdedikasi dan berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri VCO di Karangasem. Leba juga menyampaikan apresiasi kepada BSN dan mitra sinergitasnya. Harapannya, inisiatif ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat. “Mudah-mudahan akhir tahun seluruh peralatan produksi yang memadai sudah dapat dioperasikan,” ujarnya.

Sinergi antar institusi merupakan contoh nyata bagaimana standarisasi dapat mengangkat sektor industri lokal, menciptakan peluang bagi pengembangan berkelanjutan, dan meningkatkan mutu produk-produk Indonesia. (AriN-Dit PPSPK/red:ria/arif-humas).

Galeri Foto: Kawal VCO ber-SNI di Karangasem, Melalui Penguatan Sinergi berbagai Stakeholder




­