Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kampus Kembangkan Kurikulum Perpipa-an Ber-SNI

  • Jumat, 29 Agustus 2014
  • 762 kali

KLIPING BERITA


JAKARTA - The International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO) bermitra dengan sejumlah universitas di Indonesia akan mengembangkan kurikulum sistem perpipaan dalam pengelolaan air (plambing) yang ber-Standar Nasional Indonesia (SNI). Sebab hingga saat ini, sistem pengelolaan air layak minum di Indonesia belum terstandar dengan baik.

Senior Laboratory Director IAPMO, Ken Wijaya mengatakan, kerja sama tersebut dilakukan untuk mempromosikan pendidikan keahlian plambers di jalur pendidikan tinggi. Pelatihan dasar yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam profesi plambing, karena SDM di bidang tersebut sangat menentukan baik tidaknya kualitas industri pengelolaan air di Indonesia.

"Standarisasi SDM plamber ini sangat berpengaruh pada perbaikan kualitas kesehatan di Indonesia yang berkaitan dengan sanitasi," kata Ken Wijaya, Senior Laboratory Director IAPMO.

Ken mengatakan, materi pelatihan untuk pemipaan tersebut akan dimasukkan ke dalam kurikulum di pendidikan tinggi, terutama di program studi yang mengajarkan teknik pemipaan. "Kurikulum untuk program ini akan dikembangkan berdasarkan SNI, ini sedang memasuki tahap finalisasi untuk segera dapat diundangkan dan diberlakukan di Indonesia," ujar Ken.

Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Arya mengatakan, pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas mahasiswa yang memelajari pemipaan. "Agar lulusan kami laku tidak hanya di nasional, namun juga internasional. Terlebih lagi menghadapi AFTA," ungkap Arya.

Menurut Arya, sistem pengelolaan air layak minum di Indonesia tidak sebanding dengan tingginya tingkat perekonomiannya. Tingkat perekonomian Indonesia yang begitu tinggi seharusnya dapat membuat sistem pengelolaan airnya setara dengan negara maju.

"Sudah saatnya kita jadi negara maju. Salah satunya adalah dilihat dari air kran dapat diminum, dan air buangan diolah dengan baik," terang Arya.

Namun yang terjadi justru sebaliknya, mayoritas air bersih di Indonesia masih jauh dari kualitas layak minum. Salah satu kondisi yang memperburuk kualitas air terletak pada sistem pemipaan dan tidak adanya SDM pengelola sistem tersebut yang tersertifikasi.

Padahal, sistem pengelolaan air yang baik, mulai dari distribusi air layak minum dan limbah sangat menentukan kualitas generasi muda Indonesia di kemudian hari. "Tapi jujur saja, pengelolaan air di Indonesia belum berstandar," keluh Arya.

Untuk itu, transfer teknologi dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia melalui IAPMO ini akan ditangani secara serius. "Kami akan mendapat modul-modul dan akan kami tangani secara serius. Terlebih kami sudah punya mata kuliah perpipaan," papar Arya.

Sementara Kosasih, Kepala jurusan Teknik UMJ membenarkan bahwa pipa Perusahaan Air Minum di Indonesia belum berstandar. "Kalau diperhatikan pipa PAM kita, tidak menggunakan standar," ujar Kosasih.

Terutama SDM yang bekerja menanggani pengelolaan tersebut pun belum ada yang tersertifikasi. "Kita bersyukur IAPMO datang, kita dikasih ilmunya, sehingga punya tenaga terampil, dan mendidik plamber kita dengan tepat," tegas Kosasih. (Neneng Zubaidah/Koran SI/rfa)

 

Sumber : Okezone.com, Jum’at 29 Agustus 2014
Link : http://kampus.okezone.com/read/2014/08/29/373/1031561/kampus-kembangkan-kurikulum-perpipaan-ber-sni




­