Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Wujudkan Dua Sasaran Strategis Kemenristekdikti

  • Rabu, 01 Juli 2015
  • 823 kali

Ada dua sasaran strategis terpenting yang ingin dicapai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), demi mewujudkan mencapai daya saing bangsa. Pertama, peningkatan mutu pendidikan tinggi. Kedua, hilirisasi hasil penelitian. Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir dalam sambutannya usai melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) baru di lingkungan Kemenristekdikti, Selasa 30 Juni 2015, di Auditorium Lantai 3 Gedung II BPPT, Jakarta.

 

Adapun kelima Pejabat Eselon IA Kemenristekdikti yang resmi dilantik tersebut ialah Dr. Muhamad Dimyati M.Sc. sebagai Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan; Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc. sebagai Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Prof. Intan Ahmad, Ph.D. sebagai Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan; Prof. dr. Ali Gufron Mukhti, M.Sc., Ph.D. sebagai Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; dan Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si. sebagai Dirjen Penguatan Inovasi. Mereka terpilih setelah melalui proses seleksi terbuka sesuai Undang-Undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014.

 

Hadir dalam acara ini ialah Menristek Periode 2011-2014 Gusti Muhammad Hatta, pimpinan dan anggota komisi X dan VII DPR RI, para pejabat pimpinan tinggi utama madya di lingkungan LPNK, para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kemenristekdikti, dan para pimpinan perguruan tinggi di Indonesia. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya pun turut hadir menyaksikan pelantikan ini.

 

Demi mencapai dua sasaran strategis tersebut, lanjut Menristekdikti, maka para Dirjen yang baru dilantik ini diharapkan dapat melaksanakan tugas dan program sebaik-baiknya. “Yang paling penting bagaimana membangun negeri ini sesuai yang direncanakan Kemenristekdikti,” ujar Nasir. Terutama dalam hal bagaimana memetakan hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian, untuk selanjutnya bisa dihilirisasi.

 

“Secara proaktif memfasilitasi kerja sama akademisi, pemerintah dan dunia usaha. Supaya bisa segera menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat secara langsung bagi masyarakat,” kata Nasir. Menristekdikti pun mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja sama memajukan Kemenristekdikti dan mewujudkan good governance. (ria)

 




­