Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Prioritaskan SNI 10 Sektor Industri

  • Jumat, 26 Maret 2010
  • 1527 kali

Kliping Berita
STANDAR PRODUK
 

JAKARTA. Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN China (AC-FTA) Badan Standarisasi Nasional (BSN) akan memfokuskan standarisasi SNI untuk sepuluh sektor industri. Sektor industri yang dipilih dinilai memiliki nilai ekspor atau impor minimal US$ 100 juta.

Kepala BSN Bambang Setiadi mengatakan kesepuluh sektor industri ini adalah baja, aliuminium, elektronik dan kelistrikan, petrokimia, mesin dan perkakas, hasil pertanain, makanan dan minuman, TPT, alas kaki, mainan anak. "Sepuluh sektor ini adalah sektor prioritas, yang perdagangan dengan China tinggi," ujar Bambang.

Dia menuturkan, saat ini jumlah SNI untuk kesepuluh industri ini tercatat 1491 SNI. Dari jumlah itu, SNI untuk sektor makanan dan minuman paling banyak yaitu sebanyak 440 SNI dan sektor tekstil dan produk tekstil sebanyak 266 SNI.

Tahun ini, Bambang mengatakan akan meningkatkan jumlah SNI untuk kesepuluh sektor ini. Sayangnya, ia tidak merinci berapa besar penambahan SNI untuk kesepuluh sektor industri ini.

Selama ini, Bambang menambahkan kendala dalam penerapan SNI adalah soal lembaga sertifikasi atau balai pengujian yang masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Padahal produk industri tidak hanya berada di pulau jawa.

Selain itu, untuk menyesuaikan standar kualitas produk dalam negeri dengan produk ASEAN, BSN juga bekerjasama dengan negara ASEAN terkait dengan standarisasi produk. Saat ini sudah ada 8 sektor industri yang akan dilakukan harmonisasi standar dengan negara asean. Yaitu sektor elektronik, otomotif, makanan olahan, peralatan medis, produk karet, dan produk perikanan.

Herlina KD
Sumber : Kontan Online, Jum'at 26 Maret 2010
Link : http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/32885/BSN-Prioritaskan-SNI-10-Sektor-Industri




­