Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pentingnya Peran Laboratorium dalam Penjaminan Mutu Hasil Kegiatan PK

  • Senin, 29 April 2024
  • Humas BSN
  • 708 kali

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK), penilaian kesesuaian ialah kegiatan untuk menilai bahwa Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi persyaratan acuan. Kegiatan Penilaian Kesesuaian dilakukan melalui pengujian, inspeksi, dan/atau Sertifikasi oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK).

Laboratorium, sebagai salah satu jenis LPK, adalah Lembaga yang melakukan satu atau lebih kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau pengambilan contoh, terkait dengan pengujian atau kalibrasi berikutnya. Peran laboratorium, sangat penting untuk menjamin mutu hasil kegiatan penilaian kesesuaian.

Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi dan Biologi (SNSU MRB) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Wahyu Purbowasito S.W., dalam Seminar Lab Indonesia 2024 “Ensuring Conformity Assessment: The Vital Role of Laboratory and Its Design in Urban Area” pada Jumat (26/4/2024) di Jakarta, mengungkapkan kegiatan pengujian merupakan kegiatan untuk menetapkan satu atau lebih karakteristik bahan atau proses berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain.

“Waktu laboratorium mengeluarkan hasil pengujian, yang dikeluarkan itu hasilnya harus akurat dan andal. Kemudian, hasil yang disampaikan itu mendapatkan nilai yang sebenarnya,” ungkap Wahyu.

Laboratorium harus mampu menjaga konsistensi dan keseragaman hasil pengujian. “Dalam artian, setiap lab mengeluarkan pengujian, itu konsisten. Jangan sampai hasilnya berbeda, nggak boleh,” kata Wahyu.

Jika laboratorium bisa menjaga konsistensi ini, maka pada akhirnya kepercayaan pelanggan akan meningkat. “Lalu ini juga bisa berefek kepada pemenuhan standar. Selain itu, karena kegiatan pengujian bisa masuk dalam proses sertifikasi atau inspeksi, maka akan mempengaruhi kegiatan penilaian kesesuaian. Jadi, kalau pengujiannya nggak benar, sertifikasinya akan menjadi berdampak,” jelas Wahyu.

Oleh karena itu, untuk menjaga kualitas hasil pengujian, laboratorium perlu meningkatkan kompetensi mulai dari aspek personel, metode, lingkungan, peralatan, dan pengukuran. Menurut Wahyu, laboratorium dapat menerapkan SNI ISO/IEC 17025 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.

Sebagai informasi, Seminar Lab Indonesia 2024 “Ensuring Conformity Assessment: The Vital Role of Laboratory and Its Design in Urban Area” diselenggarakan oleh Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) bekerja sama dengan PT. ITS Science Indonesia. Seminar ini juga menghadirkan narasumber Manager Project Division PT. ITS Science Indonesia Albertus Suwarno yang menyampaikan tentang bagaimana membangun dan mendesain laboratorium biologi molekuler di area perkotaan.

Ketua KBI, Mastur berharap melalui seminar ini dapat turut meningkatkan pengembangan laboratorium dan meningkatkan pelayanan laboratorium di Indonesia.(ria-humas)

 

Galeri foto : Pentingnya Peran Laboratorium dalam Penjaminan Mutu Hasil Kegiatan PK




­