Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Waspada Datangnya Tamu tidak Diundang

  • Selasa, 13 Juni 2023
  • 241 kali

JAKARTA sebagai ibu kota negara dan pusat perekonomian memiliki ratusan gedung jangkung yang menjulang tinggi ke langit.

Menurut The Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), Jakarta menempati peringkat ke-12 dengan jumlah gedung pencakar langit terbanyak di dunia per 13 Oktober 2021. Ibu kota tercatat memiliki 107 pencakar langit dengan ketinggian di atas 150 meter dan 42 gedung di atas 200 meter.

Banyaknya gedung bertingkat tersebut tentu merupakan kabar baik yang menunjukkan pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara ini. Namun, yang perlu diwaspadai ialah datangnya tamu tak diundang yang bisa datang kapan saja dan berpotensi menyebabkan korban jiwa. Tamu tak diundang tersebut ialah gempa bumi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG) Daryono memperingatkan potensi wilayah DKI Jakarta akan ancaman gempa berskala besar yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Ia menyebut zona megathrust mampu mengguncang Jakarta.

“Jakarta termasuk rawan gempa, tapi bukan berarti Jakarta menjadi sumber gempanya. Itu (sumbernya) ada di selatan Jawa di zona megathrust yang terjadit penumpukan lempeng. Nah, itu menurut para ahli bisa mencapai 8,7 (magnitudo) maksimum. Itu skenario terburuk, tapi belum tentu sampai semaksimal itu,” kata Daryono.

Karena itulah, pembangunan gedung bertingkat di Jakarta harus memiliki kekuatan yang mumpuni jika terjadi gempa dengan skala besar. Bangunan menjulang itu bukan hanya tampil dengan estetika yang menawan, melainkan juga kekuatan untuk bertahan.

Terkait dengan hal tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan antisipasi bahaya gempa, salah satunya SNI 1726:2019 tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung. Pembangunan rumah, gedung, atau jenis bangunan lainnya yang berada di daerah rawan gempa penting untuk memperhatikan persyaratan mutu dalam SNI, termasuk SNI 1726:2019.

Pemangku kepentingan harus secara ketat mengawasi pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, jangan ada ruang negosiasi untuk mengakali sertifikasi. Yang tak kalah penting ialah sosialisasi teknik kesiapsiagaan dan simulasi penanganan bencana gempa. Masyarakat harus tahu apa yang mesti dilakukan saat terjadi bencana gempa untuk meminimalkan korban jiwa.

 

Sumber: Media Indonesia 13 Juni 2023 halaman a2




­