Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Masih Banyak yang Pilih Helm Impor

  • Jumat, 02 April 2010
  • 1243 kali

Kliping Berita


JAKARTA - Peraturan mengenakan helm dengan logo SNI sudah mulai berlaku, mulai 1 April 2010. Kebijakan ini disambut positif oleh pada pedagang helm.

Pedagang helm yang ada di Jalan Kebon Jeruk III, Taman Sari, Jakarta Pusat dan Otista, Jakarta Timur misalnya. Mereka berharap penjualan helm berlogo SNI dapat meningkat.

Namun nyatanya, banyak pengendara motor yang justru lebih memilih membeli helm impor yang memiliki standar internasional seperti DOT dan Snell.

Tony, pedagang helm di Otista, Kampung Melayu, Jakarta Timur mengaku akan tetap menjual helm impor yang biasa ditawarkan kepada pelanggannya.

Baginya, para pelanggannya itu lebih mempercayai produk luar yang hanya berlogo DOT dibandingkan helm lokal dengan logo SNI.

“Masih banyak kokorang yang cari helm luar. Lagi pula kalau memang bicara standar, saya yakin helm luar memiliki standar ataupun quality control yang lebih bagus,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa kalaupun ada pembeli yang lebih memilih helm lokal, itu karena lebih murah saja. “Bukan karena ada logo SNI atau tidaknya,” ungkapnya.

Hal yang sama dirasakan Iwang, pedagang helm di Kebon Jeruk III. Menurut dia, sejak seminggu kemarin tidak ada peningkatan penjualan helm dengan logo SNI. Pembeli justru memilih untuk membeli helm dengan merek terkenal.

"Enggak tahu juga apa tetap ditilang atau enggak.Pastinya sih penjualannya lebih banyak helm impor," paparnya. (megiza)

Sumber : Seputar Indonesia, Jumat 2 April 2010, hal. 18.




­