Pedagang Modal Besar Raup Untung

Rabu, 07 April 2010
1491 kali

Kliping Berita

Biker Wajib Ber-Helm SNI

Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya

Surabaya - Bila pedagang helm kecil mengaku merugi atas diterapkannya penggunaan helm ber Standar Nasional Indonesia (SNI), maka tidak begitu dengan pedagang helm besar.

Dengan modal besar, pedagang helm besar malah untung besar dengan meningkatnya penjualan helm SNI yang melonjak hingga 200 %.

"Sejak diterapkan per tanggal 1 Maret kemarin, helm SNI laku keras. Sehari bisa laku 200 biji, Untungnya bisa 100 - 200 % atau kalau dinominalkan Rp 20-Rp 30 juta," kata Lukman pemilik toko helm Pusat Helm Murah kepada detiksurabaya.com di tokonya, Jalan Kenjeran 251, Rabu (7/4/2010).

Lukman mengaku bahwa sejak kebijakan itu digulirkan, dirinya langsung mengorder banyak helm SNI ke pabriknya di Jakarta dan ke adiknya yang seorang perajin helm di Malang.

Prediksi Lukman memang benar, sejak kebijakan itu diterapkan apalagi setelah ada operasi helm SNI, para pembeli berbondong-bondong mendatangi tokonya untuk membeli helm SNI.

"Saya menjual helm SNI mulai Rp 48 ribu-Rp 350 ribu. Tapi yang paling larisyang harganya Rp 70 ribu. Bisa grosir bisa eceran," tambah Lukman.

Dengan menjual helm SNI, bukan berarti Lukman membuang helm yang tidak ber SNI. Helm yang berdinding tipis itu diobralnya dengan harga Rp 28 ribu. Dengan cara itu, helm tersebut masih saja ad yang membeli. "1-2 hari helm itu paling habis," ungkapnya.

Lukman sendiri mengaku masih ingin menjual helm yang tidak ber SNI karena lakunya juga keras. Tetapi bagaimanapun pria yang memulai usaha helmnya 3 tahun lalu itu tidak bisa menjualnya karena pabriknya sudah tidak membuat helm yang tidak ber SNI lagi.

Lukman lantas menjelaskan bahwa helm SNI adalah helm yang logo SNI nya timbul. Logo itu biasanya ada di bagian bawah helm. Bila logo SNI nya berupa stiker, itu adalah palsu. Helm SNI palsu itu biasanya dijual oleh pedagang helm kaki lima. "Jadi, hati-hati dan teliti jika membeli helm SNI," tandas Lukman.

(iwd/wln)

Sumber : detikSurabaya.com, Rabu 7 April 2010.
Link : http://surabaya.detik.com/read/2010/04/07/153000/1333958/466/pedagang-modal-besar-raup-untung