Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sharing BSN-Mastan, Kembangkan Kegiatan Sistem SPK

  • Selasa, 03 Oktober 2023
  • Humas BSN
  • 1251 kali

Guna membahas pengembangan kegiatan dalam bidang sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK), Ketua Masyarakat Standardisasi Indonesia (Mastan), Supandi bersama jajaran pengurus menemui Sekretaris Utama BSN selaku Plt. Deputi Bidang Akreditasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Donny Purnomo di Kantor BSN, Jakarta pada Senin (2/10/2023).

Pertemuan ini dimaksudkan sebagai forum untuk mendengar masukan, kolaborasi maupun integrasi kegiatan antara Mastan dengan BSN. Adapun Supandi didampingi oleh Sekretaris Jenderal Mastan, Budi Rahardjo; Kepala Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Usaha Mastan, Djoko Wiyono; Kepala Bidang Pengembangan Profesi dan Standardisasi Mastan, Tisyo Haryono; Kepala Bidang Pengembangan UKM Mastan, Ridwan; Direktur Eksekutif Mastan, Nurasih Suwahyono; dan staf Sekretariat Mastan, Dedi Ardian.

Seiring perkembangan jaman yang begitu cepat, tanggung jawab BSN dalam bidang Sistem SPK terus meluas. Donny menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi dengan sistem SPK, seperti terkait skema validasi/verifikasi, Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait carbon storage, SNI CHSE, pemanfaatan UU No 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang digunakan sebagai basis Undang-undang Cipta Kerja, serta berbagai perkembangan terkini lainnya.

Secara khusus, Donny menekankan mengenai penerapan SNI Bina UMK. Dalam target Indonesia emas 2045, Indonesia menargetkan 60% GDP diperoleh melalui usaha mikro. Adapun saat ini, usaha mikro menyumbang sebesar 34,7%. “Untuk itu, kenaikan kelas usaha mikro menjadi penting dan standardisasi memainkan peran penting di dalamnya,” ungkap Donny.

Presiden menargetkan sejumlah 1.000.000 UMK dari seluruh UMK yang teregistrasi melalui sistem Online Single Submission (OSS) untuk mendapatkan SNI Bina-UMK pada akhir 2023. Hingga kini, BSN telah mengidentifikasi lebih dari 500.000 UMK barang atau jasa yang relevan dengan penerapan SNI. “Kami meyakini BSN tidak bisa bekerja sendiri. Terlebih dengan SNI Bina UMK,” ungkap Donny. Untuk itu, Donny menekankan perlunya kerja sama BSN dengan Mastan dalam sosialisasi SNI Bina UMK kepada pelaku usaha mikro.

Pertemuan ini memunculkan berbagai ide dan masukan kepada BSN dan Mastan, seperti terkait penyelenggaraan pelatihan, penyerapan tenaga kerja muda, pengenalan SNI sebagai persyaratan teknis industri, kerja sama dengan UMKM center, perbaikan sistem informasi, daerah percontohan UMK, peningkatan jejaring kerja sama untuk penyebaran informasi SNI, dan lain sebagainya.

Dalam waktu dekat, BSN dan Mastan merencanakan pertemuan antar perkumpulan-perkumpulan yang ada di bidang SPK. (Put)

Galeri Foto: Sharing BSN-Mastan, Kembangkan Kegiatan Sistem SPK