Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Tarik Paket Konversi yang tidak Sesuai SNI

  • Senin, 21 Juni 2010
  • 1355 kali
Kliping Berita

PEMERINTAH harus menarik komponen paket konversi (tabung, kompor, selang, regulator, dan karet pengaman/rubber seal) yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal itu penting dilakukan untuk menghentikan bertambahnya jumlah korban di masyarakat.

"Kalau tidak melakukan penarikan, ini sama saja dengan mengorbankan rakyat kecil. Kementerian Perindustrian harus perketat pengawasan produksi dan Kementerian Perdagangan harus optimalkan pe-ngawasan distribusi," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR Ariabima, kemarin.Menurutnya, pemerintah harus bertanggung jawab.karena kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg merupakan program negara yang menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) setiap tahunnya.

Berdasarkan penelitian Badan Sertifikasi Nasional (BSN), dari lima komponen paket konversi, belum ada yang 100% sesuai dengan SNI. "Untuk regulator baru67%. Kompor hanya 50% yang memenuhi SNI. Selang karet 100% tidak sesuai SNI dengan umur pakai hanya enam bulan," tambahnya.Setelah melihat maraknya terjadi ledakan tabung gas 3 kg, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evi ta Herawati Legowo mengatakanpemerintah telah membentuk bm koordinasi sejak Mei lalu.

"Kami sudah berkoordinasi. Secara nasional, koordinatornya ada di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Anggotanya antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian. Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI, dan PT Pertamina (persero)," jelas Evita.Pembentukan tim itu, tambahnvj, bentuk kepedulian pemerintah terhadap keselamatan masyarakat pengguna elpiji dan keberlanjutan Konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3 Kg.

"Selain membentuk tim, pemenrt-tah akan menambahkan sensor (detekj. tor) kebocoran gas," tuturnya.Sementara itu, Deputi Direktur Pemasaran Pertamina Hanung Budya menegaskan kasus kebakaran kanena gas elpiji bukan lantaran tabungnya melainkan kebocoran gas. "Kejadiannya gas bocor dan ada sumber api terbuka," ujar Hanung di Mabes Polri.Kepala Pusat Laboratorium dan Forensik Polri Brigjen Budiono menambahkan, yang dimaksud dengan sumber api terbuka adalah sakelar listrik, lampu, pompa air otomatis, dan lemari es. "Itu menimbulkan/?i;7i. Itu semua sumber api." (Jaz/*/X-8)

Sumber : Media Indonesia, Senin 21 Juni 2010, hal. 16.




­