Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Maret, Tol Sumo Ujicoba Operasional

  • Jumat, 28 Januari 2011
  • 1266 kali

Kliping Berita

SURABAYA – Pengembang proyek pembangunan ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), PT Marga Nujyasumo Agung (PT MNA) menargetkan uji coba operasional ruas seksi IA tahap I, dilakukan pertengahan Maret 2011 mendatang. Ruas yang menghubungkan Perak-Waru-Juanda-Sepanjang dan Sidoarjo tersebut bisa mulai beroperasi, asal pembebasan lahan yang sekarang sedang dilakukan pemerintah Provinsi Jaawa Timur bisa dilakukan dengan lancar.

“Kalau semuanya lancar, termasuk pembebasan lahan, kami menargetkan seksi IA-1 bisa diuji coba pertengahan Maret mendatang,” kata Direktur Teknik PT MNA, Edwin Cahyadi ketika dihubungi, Kamis (27/1).

Secara total, menurut dia, progres pembangunan Tol Sumo pada saat ini mencapai 70%. Sisa pekerjaan saat ini masih terbentur masalah klasik, yaitu pembebasan lahan. Janji pemerintah sejak Juni 2010 lalu yang akan segera menyelesaikan pembebasan lahan, ternyata hingga kini belum terealisasi.
 

“Kalau pembebasan lahan selesai, sisa 30 persen itu bisa kita diselesaikan dalam tempo 1,5 hingga 2 bulan,” katanya.

Sementara itu, guna menekan biaya operasional, PT MNA berencana mengganti lampu sodium bertekanan tinggi (High Pressure Sodium/HPS) yang selama ini jamak dipakai untuk penerangan Jalan Tol, dengan lampu berteknologi Light Emitting Diode (LED) yang lebih hemat energi.

Dengan pemakaian Lampu LED, dikatakan, selain efisiensi biaya operasional, PT MNA juga beralasan penggantian itu untuk mendukung program pemerintah dalam kampanye hemat energi. Edwin menjabarkan, untuk satu Lampu HPS yang selama ini banyak digunakan di Jalan Tol, dibutuhkan pasokan energi setidaknya 260 watt.

“Sedangkan lampu LED kami perkirakan bisa dibawah 100 watt,” jelasnya. Hingga kini PT MNA masih menguji coba beberapa alternatif penggunaan teknologi tersebut untuk menemukan kapasitas yang tepat sesuai standar nasional indonesia (SNI). “Yang jelas daya pancar dan kekuatan kami pastikan sesuai standar SNI,” ujarnya.

Untuk tol Sumo yang masuk kategori tol antar kota, diakui, lampu penerangan jalan hanya akan dipasang pada titik simpang susun (interchange) Krian. Selebihnya gelap gulita sebagaimana tol antar kota lainnya.

Sebelumnya kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) Forum Peduli Bangsa (FPB) Surabaya mengungkapkan adanya potensi penyimpangan pemasangan lampu di Tol Sumo yang tak sesuai SNI.

“Kami mendapatkan informasi ada usaha dari PT MNA untuk melakukan intervensi terkait tender lampu. Ada indikasi mereka akan memilih pemasok lampu yang menggunakan produk dibawah SNI,” kata Ketua FPB Yanto Tohir.

Indikasi yang dinilai bisa membahayakan pengguna jalan tol adalah penurunan daya pancar atau luminasi lampu yang dipakai dari 20 LUX menjadi sekitar 6-7 LUX. 

“Untuk itu, kami mengingatkan kepada PT MNA sebagai pelaksana pembangunan Tol Sumo untuk tidak melakukan penyelewengan dan kami akan terus mengawasi kinerja mereka,” tandas Yanto. Den

Sumber : Surabaya Post Online, Jumat 28 Januari 2011.
Link: http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=d78aa527e47c5d1e568b3898862d5098&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5




­