Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Insentif bagi Investor Cina di Industri Hulu Disiapkan

  • Selasa, 19 April 2011
  • 864 kali
Kliping Berita

Menteri meminta pengawasan di pelabuhan khusus dan "pelabuhan tikus" diperketat.

JAKARTA - - Pemerintah akan menyiapkan insentif bagi investor Cina yang akan menanamkan modal di industri hulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan industri Indonesia pada ba-han baku impor

Namun Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa belum memastikan bentuk insentif yang akan diberikan. Tidak tertutup kemungkinan akan diberikan tax holiday. Adapun Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan fasilitas pajak secara signifikan nantinya membantu pembuatan pabrik bahan baku.

Selama ini banyak kebutuhan bahan baku industri Indonesia yang dipenuhi oleh produk impor. Salah satunya sektor tekstil, yang mengimporbanyak kapas dari Cina. Bahkan industri ini mengalami defisit perdagangan dengan Cina karena masalah bahan baku.

Tercatat, selama Januari-Februari tahun ini, impor kapas dari Cina mencapai USS 108,62 juta atau naik dibanding periode yang sama tahun lalu, yang hanya US$ 61,6 juta.

Sektor ini pula yang mengeluhkan anjloknya omzet setelah perdagangan bebas ASEAN-Cina efektif berlaku tahun lalu.

Lebih jauh Hidayat mencontohkan, bila industri komponen nasional kuat, daya saing industri hilir dalam negeri otomatis terangkat. Pada akhirnya juga bisa mendorong terciptanya keseimbangan perdagangan kedua negara.

Ihwal keseimbangan perdagangan, Menteri Perdagangan Man Elka Pangestu akan mendorong kerja sama di sektor alas kaki dan elektronika. "Intinya kita mau ada investasi apakah untuk komponen permesinan atau bahan baku," ujarnya.

Pekerjaan rumah lain yang akan dilakukan Kementerian Perindustrian adalah menambah jumlah produk dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), baik yang sifatnya wajib maupun sukarela.

Di luar sektor industri, Hidayat meminta pengawasan perdagangan diperketat, khususnya di pelabuhan khusus dan "pelabuhan tikus". "Sebab, disinyalir impor ilegal terjadi di pelabuhan besar maupun pelabuhan kecil." EKA UTAMI APRILIA

Sumber : Koran Tempo, Selasa 19 April 2011. Hal. B4