Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Omzet industri kosmetik diprediksi tumbuh 17%

  • Rabu, 12 Oktober 2011
  • 1627 kali
Kliping Berita

JAKARTA Omzet industri kosmetik nasional diperkirakan mencapai RplO,4 triliun pada tahun ini, tumbuh 16,9% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp8,9 triliun.

Presiden Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Nuning Barwa mengatakan permintaan produk kosmelik di dalam negeri diyakini terus meningkat seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.

Menurut dia, potensi pasar domestik masih belum digarap secara optimal oleh industri kosmetik, terutama pasar yang bernilai tambah tinggi.

Nuning Memperkirakan omzet industri kosmetik nasional akan tumbuh 16.9% menjadi Rp lO,4 triliun pada tahun depan dibandingkan dengan pencapaian pada 2010 sebesar Rp8,9 triliun.

"Sampai pertengahan tahun ini saja penjualan sudah tumbuh 15,9%. Tahun ini dan tahun depan, kami yakin omzet bisa tumbuh 16,9%," katanya kemarin.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, terdapat 744 produsen kosmetik di Indonesia, yang terdiri dari 28 perusahaan skala besar, 208 perusahaan menengah, dan 508 perusahaan berskala kecil.

Industri tersebut mampu menyerap 75.000 tenaga kerja secara langsung dan 600.000 tenaga pemasaran.

Persaingan ketat

Ketua Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetik (PPA Kosmetik) Putri Kuswisnuwardhani mengatakan persaingan di pasar domestik semakin ketat sejak pemberlakuan harmonisasi kosmetik Asean pada awal tahun ini. Daya saing produk lokal, tuturnya, tertekan oleh proses perizinan yang rumit dan batasan dalam bahasa promosi dan kemasan.

Setelah harmonisasi Asean, perusahaan kosmetik yang ingin memasarkan produk di Indonesia cukup mengajukan permohonan noti-fikasi kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan bahwa produk yang akan dijual telah leregistrasi di negara anggota Asean lain. . "Produk negara Asean lain cuma butuh 2 minggu untuk daftar di BPOM sudah bisa memasarkan produknya di luar negeri," kala Putri.

Impor produk kosmetik dalam 5 tahun terakhir naik 9.11%, sedangkan ekspor kosmetik Indonesia meningkat 10,74% pada periode yang sama. Saat ini. Indonesia merupakan produsen kosmetik terbesar ketiga di Asean, di bawah Thailand dan Singapura.

Ekspor kosmetik Indonesia ditujukan ke negara-negara seperti Amerika Serikat. Arab Saudi, Jepang, Filipina. Inggris. dan Uni Emirat Arab.

Nuning memperkirakan hanya 10%-15% perusahaan kosmetik yang menjual produknya ke luar negeri, sementara 25% perusahaan kosmetik. memasarkan produk impor.

Menteri Perindustrian M. S. Hidayat mengatakan industri kosmetik harus memperketat pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan produk agar bisa bersaing di pasar Asean.

Pemerintah, lanjut Menperin, merancang standar nasional Indonesia (SNI) agar produk kosmetik domestik siap memenuhi syarat harmonisasi Asean Cosmetic Directives.

Sumber : Bisnis Indonesia, Rabu 12 Oktober 2011. Hal. 11




­