Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Ampuh Hambat Produk Impor

  • Selasa, 27 Maret 2012
  • 1530 kali
Kliping Berita

JAKARTA: Label Standar Nasional Indonesia (SNI) dinilai efektif menjadi penghambat masuknya produk impor ke pasar nasional.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan kendati tujuan utama SNI adalah melindungi hak konsumen, label tersebut ternyata juga menjaga pasar nasional dari serbuan barang impor.

“Di industri tepung terigu, SNI bisa menjadi trade barrier bagi produk impor. Saat ini banyak muncul produsen tepung terigu baru yang sebelumnya adalah importir,” jelasnya Kamis, dalam peringatan 15 tahun SNI.

Saat ini, tuturnya, ada 18 produsen tepung terigu dimana dalam waktu dekat akan bertambah lagi empat produsen, sehingga total terdapat 22 produsen.

Dia menuturkan produsen tepung terigu kelas global biasanya menolak SNI karena mereka tidak ingin repot memenuhi persyaratan di Indonesia.

 “Yang menolak biasanya perusahaan global. SNI diharapkan bisa menjadi label yang bergengsi seperti halnya ISO,” papar Ratna.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi mengatakan produk tepung terigu yang sesuai SNI harus mengandung sejumlah vitamin.

“Tepung terigu harus mengandung vitamin, sehingga banyak produsen global yang keberatan karena bisa ada biaya produk lagi, “paparnya.

Dia menuturkan tepung terigu China batal masuk ke Indonesia karena tidak memenuhi persyaratan SNI.

Bambang menceritakan China menyasar pasar Indonesia untuk produk tepung terigu menyusul lesunya kondisi ekonomi di Amerika Serikat dan China, “paparnya.

Di sisi lain, Bambang mengatakan saat ini masih ada juga pihak-pihak yang lebih mengakui label luar negeri dibandingkan SNI.

“Ini bukan tugas BSN lagi, tetapi kepihak yang terkait dengan pengawasan barang beredar (dibawah kementerian perdagangan). Sudah ada SNI, harusnya itu wajib untuk produk di dalam negeri. Tetapi masihi ada standar dari luar?” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan hingga saat ini juga masih banyak barang impor yang tidak sesuai SNI.

“Masih banyak barang yang masuk ke Indonesia bermutu dibawah SNI, dan untuk di dalam negeri sendiri penggunaan SNI juga masih rendah.”

Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa 27 Maret 2012