Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Siap Menginternasionalkan Tempe

  • Kamis, 22 Maret 2012
  • 1198 kali
Kliping Berita

JAKARTA- Badan Standardisasi Nasional (BSN) siap membawa tempe “Goes International”. Apalagi setelah melalui perjuangan panjang, usulan project document mengenai standard regional codex untuk tempe pada akhirnya disetujui menjadi New Work of Standard regional Codex on tempe pada Sidang Codex Alimentarius Commission (CAC) ke-34 di Jenewa, Swiss pada 4-9 Juli 2011.

“Dengan diperolehnya persetujuan tersebut, maka Indonesia mempunyai kesempatan untuk menyusun standar tersebut dengan memperhatikan kepentingan dan kemampuan industri nasional, serta mengacu kepada SNI yang telah kita miliki,”kata Kepala BSN, Bambang Setiadi di sela-sela acara peringatan HUT BSN ke -15 di Jakarta, Kamis (22/3).

Menurut Bambang, sekarang tempe telah mendunia, ini seiring dengan berkembangnya gaya hidup vegetarian, dimana kebutuhan akan sumber makanan nabati semakin meningkat. Di sisi lain, jumlah penganut vegetarian dunia semakin meningkat. India misalnya, jumlahnya ada 399 juta; USA ,20 juta; dan Eropa,20 juta.

“Jepang, Australia, Malaysia dan Korea, adalah juga negara pengkonsumsi tempe selain Indonesia. Ini menunjukkan bahwa tempe akan menjadi suatu industri makanan dan komoditi perdagangan yang sangat penting,”jelasnya

Menurutnya standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 yaitu SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai “produk “ yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus sp, berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe.

“Karena tempe berasal dari Indonesia, maka sangat logis jika Indonesia terus mendukung upaya-upaya penyusunan standar tempe di forum internasional,”ujar Bambang.

Dalam kesempatan HUT ke-15 BSN tersebut, BSN juga mengajak 150 profesional muda dari berbagai bidang untuk bersama-sama mensosialisasikan bahasa standar.

“Karena ke depannya, bahasa standar akan menjadi bahasa perdagangan ke dua setelah uang. Karena itu kita hari ini mengajak professional muda yang bergerak di bidang apapun agar mereka menyadari akan pentingnya standardisasi. Sebab tanpa standar tersebut, bisnis mereka akan terhambat,”jelas Bambang.
Untuk diketahui dari data BSN menunjukkan industri tempe di Indonesia saat ini melibatkan 32.171 jumlah usaha, jumlah tenaga kerja 83.352 orang, nilai bahan baku dan bahan pembantu Rp54,9 triliun, nilai produksi Rp92,3 triliun dan nilai tambahnya mencapai Rp37,3 triliun.

Dalam kesempatan HUT ke -15 BSN kali ini diselenggarakan rangkaian acara pameran produk tempe dan olahannya, pameran foto, serta seminar di Plaza Semanggi pada 21-22 Maret 2012.(rp)

Sumber : satunews.com, Kamis 22 Maret 2012
Link : http://www.satunews.com/read/17522/2012/03/22/bsn-siap-menginternasionalkan--html