Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Defisit Perdagangan, Billy Yudono Minta Perketat SNI

  • Selasa, 10 April 2012
  • 919 kali

JAKARTA, PedomanNEWS - Pemerintah Indonesia diminta tegas memainkan hambatan non tarif guna memperbaiki defisit neraca perdagangan terhadap sejumlah negara.

Pengurangan tarif masuk bagi barang impor yang membuat Indonesia dibanjiri produk asing berharga murah harus diseimbangkan dengan pemberlakuan pengetatan hambatan non tarif.

Selain defisit terhadap Singapura dan Thailand, neraca perdagangan Indonesia juga mengalami nasib serupa terhadap China dengan besar defisit senilai US$ 1,174 miliar pada Januari 2012. Billy Yudono, Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan di zaman orde baru menyarankan agar pemerintah mengantisipasi banjir impor produk negara tetangga dengan memberlakukan aturan mutu dengan konsisten.

Pengetatan hambatan non tarif dinilainya efektif menyembuhkan defisit perdagangan. Billy juga mengaku prihatin dengan banjir produk impor yang berbahaya bagi produsen lokal.

"Kalau hambatan tarif dikurangi, sekarang yg dimainkan hambatan non tarif. Jadi tidak hanya mengenakan pada tarif saja. Barang-barang yang murah bisa masuk karena aturan mengenai mutu tidak diterapkan," ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung Kemendag, Jakarta, Senin (9/4).

Billy menyebut Standarisasi Nasional (SNI) sebagai salah satu hambatan non tarif yang dapat dimaksimalkan.

"Itu merupakan salah satu dari banyak hambatan non tarif," tandasnya.

Surtan


Sumber: PedomanNews.com edisi Senin, 9 April 2012


Link: http://www.pedomannews.com/ekonomi-a-ukm/12179-defisit-perdagangan-billy-yudono-minta-perketat-sni




­