Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BI Gandeng BSN Dampingi Sertifikasi SNI Tenun Ikat Ina Ndao

  • Jumat, 12 Maret 2021
  • 1097 kali

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Guna menjamin mutu dan kualitas produk, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur ( KPw BI NTT) menggandeng Badan Standardisasi Nasional ( BSN) melakukan pendampingan pada proses sertifikasi SNI tenun ikat milik Rumah Tenun Ina Ndao, Jumat (12/3/2021).

Perwakilan BSN, Tegar Ega Pradita mengungkapkan, ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam sebuah proses sertifikasi SNI, yakni Produk dan Sistem Mutu. "Produk akan diuji sesuai standar atau tidak lewat pengujian laboratorium, lalu sistem mutu akan dilihat. Mulai dari pencatatan, prosedur, dokumentasi, agar apa yang diproduksi hari ini harus sama dengan produksi sebulan atau dua bulan kedepan," urai Tegar saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di Rumah Tenun Ina Ndao, Jalan Kebun Raja II Nomor 1, Kupang.

Dua aspek itu, lanjut Tegar, merupakan dua hal penting yang akan dilihat oleh tenaga sertifikasi. Apabila lolos, maka pihak yang mengajukan sertifikasi berhak mendapatkan sertifikat SNI, yang mana berarti produknya telah memenuhi standar.

"Ketika dari sini menyerahkan dokumentasi semuanya sudah siap, nanti dari sana (BSN) akan lakukan audit. Dari situ ada jangka waktu auditnya, temuannya bagaimana, perlu perbaikan tidak. Kalau jangka waktu sertifikat sendiri empat tahun, tapi selama empat tahun itu setiap tahunnya ada pengawasan untuk melihat apakah dia masih konsisten menempatkan standar itu tidak," jelas Tegar.

Pendampingan yang dilakukan Tegar sendiri bertujuan agar Rumah Produksi Tenun Ina Ndao yang merupakan binaan Bank Indonesia siap disertifikasi. Sehingga, ketika dilakukan sertifikasi, tidak adanya temuan, dan bisa mendapatkan sertifikasi SNI.

Tegar memulai pendampingannya dengan melihat legalitas dokumen dan profil usaha. Dia didampingi oleh pemilik Rumah Tenun Ina Ndao, Dorce Lusi untuk melihat bagaimana keseluruhan proses produksi Tenun Ikat Ina Ndao yang dimulai dari gulung benang, menghani, ikat motif, pewarnaan, pengaturan motif, dan menenun. Tegar menanyakan dan mencatat tahap demi tahap dengan rinci. Dorce pun tak lelah menjelaskan asal usul kerjanya dan mutu produksinya.

Dorce Lusi merasa dukungan BI NTT dan BSN adalah suatu dorongan yang sangat memotivasinya untuk berkembang dan percaya diri. Ini merupakan bentuk tanggung jawab yang besar untuk memperkuat hasil kerja yang bermutu untuk dikenal dunia, yang mana memerlukan tenaga, pikiran, dan kesadaran untuk bisa memotivasi orang lain juga.

"Saya yakin bahwa sebentar kalau sudah jadi, berarti ini saya sendiri tidak bisa. Saya harus punya kekuatan diri untuk memotivasi orang lain juga untuk bisa kerja sama yang baik dalam hal ini masyarakat NTT. Kalau sudah bergelut di pekerjaan ini, mari kami sama-sama mempertahankan mutu. Memang dunia sudah kenal tenun NTT, tapi supaya lebih meyakinkan lagi produk kita betul-betul produk yang sudah diakui," ungkap Dorce haru.

Kepala KPw BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja pun mengatakan bahwa proses pendampingan sertifikasi SNI dari BSN merupakan langkah dari BI untuk menjamin mutu dan memperluas akses pasar dari UMKM untuk layak ekspor. Proses pendampingan sertifikasi SNI dimulai dari Rumah Tenun Ina Ndao karena rumah produksi ini dirasakan sudah cukup siap serta banyak menaungi penenun lainnya. Rumah Tenun Ina Ndao akan menjadi role model, sehingga BI juga akan melakukan hal serupa pada UMKM tenun binaan BI lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

 

Link: BI Gandeng BSN Dampingi Sertifikasi SNI Tenun Ikat Ina Ndao - Pos Kupang (tribunnews.com)




­