Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Langsungkan Kolokium Perdana di 2022

  • Jumat, 11 Februari 2022
  • 1394 kali

Badan Standardisasi Nasional melalui Direktorat SNSU Termoelektrik dan Kimia melangsungkan Kolokium perdana tahun 2022 secara daring pada Kamis (10/02/2022).

Direktur SNSU Termoelektrik dan Kimia, Ghufron Zaid menyampaikan bahwa peningkatan kemampuan yang berkelanjutan menjadi sebuah keniscayaan dalam kegiatan pengelolaan SNSU. Hal ini disebabkan kebutuhan ketertelusuran pengukuran di tengah masyarakat yang terus berkembang, sehingga menuntut pegawai SNSU untuk terus meningkatkan kemampuan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

“Kolokium menjadi wahana berbagi, menumbuhkembangkan dan mendorong daya pikir, menambah wawasan dan keilmuan kita,” ungkap Ghufron.

Narasumber Kolokium dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BSN, Dr. Hari Budiman menyampaikan materi kolokium dengan hasil disertasinya dengan judul “Studi Prepasrasi dan Karakterisasi Cacat Terkendali pada Anatase TiO2 Nanotube (Ti3+-TiO2) serta Aplikasinya untuk Sensor Gas Karbon Monoksida”.

Gas Karbonmonoksida (CO) merupakan salah satu polutan gas yang tidak berbau, tidak berasa, tetapi bersifat racun. Paparan gas ini pada manusia dalam jangka waktu dan konsentrasi tertentu dapat menyebabkan gangguan Kesehatan bahkan kematian. Oleh sebab itu, pengembangan teknologi untuk mendeteksi gas CO menjadi penting untuk mencegah terjadinya gas CO di dalam suatu lingkungan.

Saat ini oksida logam semikonduktor digunakan untuk memfabrikasi sensor gas. Namun oksida logam semikonduktor memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya, pengoperasiannya masih pada suhu cukup tinggi (4000C). Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan para peneliti untuk menurunkan suhu pengoperasian sensor ini.

Pada penelitian ini, pengembangan difokuskan pada pembuatan sensor gas berbasis logam oksida semikonduktor TiO2 dengan struktur Nanotube. TiO2 Nanotube dipilih karena beberapa sifatnya, yaitu pergerakan electron yang tinggi, luas permukaan yang tinggi, menyediakan channel untuk meningkatkan transfer electron, sehingga aplikasinya untuk sensor gas dapat meningkatkan oksidasi dari gas target. (Put – Humas/Red: Arf)




­