Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

KOMODITAS: Ekspor Kopi Lampung Perlu Diversifikasi Pasar

  • Senin, 02 November 2009
  • 1380 kali

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tren perkembangan produksi kopi dunia lebih cepat dibanding konsumsi kopi. Hal ini mendorong timbulnya persaingan ketat antara negara produsen dan akhirnya menekan harga.

Untuk itu, diperlukan diversifikasi pasar tujuan ekspor dan diversifikasi produk kopi dan meningkatkan ekspor kopi olahan dan kopi spesial, serta peningkatan daya saing produk.

Diversifikasi pasar tujuan ekspor terutama ke negara nontradisional seperti Eropa Timur, Arab, dan China. Hal tersebut diungkapkan ketua kompartemen Renlitbang BPD AEKI Lampung, Muchtar Lutfi, Sabtu (31-10).

Menurut Muchtar, pemerintah perlu memfasilitasi pengembangan pasar kopi melalui pemberian informasi pasar dan penyediaan kemudahan ekspor. Potensi perkopian Lampung dengan total luas areal 160.982 ha dengan produksi rata-rata 900 kg/ha masih bisa ditingkatkan. Mengingat petani di Lampung Barat sudah bisa mencapai produksi 2 ton sampai 4 ton/ha/tahun.

"Persaingan dengan negara produsen kopi seperti Vietnam, dan masih mengandalkan pasar tradisional serta kurang menggarap pasar nontradisional, merupakan masalah dan tantangan perkopian di Indonesia," kata Muchtar.

Selain memfasilitasi pengembangan pasar, pemerintah perlu mengembangkan dan menerapkan SNI kopi biji yang berorientasi internasional. Dan peningkatan teknologi peralatan pengolahan di tingkat petani untuk proses basah dan kering.

Lebih lanjut, Muchtar mengatakan share kopi Indonesia masih relatif kecil, yakni 6% kopi dunia. Share kopi dunia paling besar disumbang oleh Brasil sebesar 35%, Vietnam 13%, Kolombia 10%, Etiopia dan India masing-masing 4%.

"Kadin dan atase perdagangan di negara konsumen diharapkan berperan agar eksportir Indonesia dapat langsung ke konsumen akhir,' kata Muchtar.

Usaha ekstra dari seluruh stakeholder kopi diperlukan untuk mengatasi kelemahan dan peningkatan daya saing kopi Indonesia.

Selain itu, peningkatan konsumsi kopi dalam negeri juga perlu ditingkatkan secara intensif dan berkesinambungan. Mengingat tingkat konsumsi kopi dalam negeri masih rendah, yakni di bawah 1 kg/kapita/tahun.n CR-1/E-1

Sumber : Lampung Post, Senin 2 November 2009
Link : http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009110207074540




­