Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Asosiasi Desak Penyusunan SNI Wajib Baja Segera Rampung

  • Rabu, 15 September 2010
  • 1282 kali

Kliping berita :


TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Eksekutif Iron and Steel Industry Association (IISIA) Edward Pinem mengharapkan penyusunan aturan standar nasional Indonesia (SNI) wajib untuk 14 produk baja segera dirampungkan. "Sekarang sedang disusun di Badan Standarisasi Nasional (BSN). Kita harapkan ini segera diberlakukan," katanya kepada Tempo, Selasa (14/9).


Awal tahun lalu asosiasi baja mengajukan 14 rumusan SNI untuk produk baja, di antaranya untuk jenis baja canai dingin atau cold roll coils (CRC) dan baja H-Beam. Saat ini 15 jenis baja sudah dimasukkan dalam kategori produk yang harus disertai sertifikat SNI wajib. Asosiasi berharap akhir tahun ini SNI wajib untuk 14 produk baja bisa diberlakukan.


Asosiasi meminta pemerintah menerapkan SNI wajib untuk melindungi industri baja dari lokal dari masuknya industri baja asal Cina. Edward mengatakan terdapat sekitar 15 industri baja dari Cina yang merelokasi pabrik mereka ke Indonesia.


Ia memperkirakan dalam delapan bulan industri baja asal Cina akan mulai berproduksi. "Produksi mereka memang tak terlalu banyak. Kalau rata-rata satu pabrik 150 ribu ton per tahun jadi total selama satu tahun ada 1,5 juta ton baja produk pabrikan Cina," katanya.


Industri yang merelokasi pabrik ke Indonesia sebagian besar adalah industri berskala kecil yang tidak bisa memenuhi aturan batasan kadar polusi yang dihasilkan. Selain dikhawatirkan menjadi pesaing industri lokal, produk baja pabrikan Cina ditakutkan merugikan konsumen. Namun menurut Edward saat ini tidak ada penambahan pabrik yang melakukan relokasi. (KARTIKA CANDRA)


Sumber :
www.tempointeraktif.com
Selasa, 14 September 2010 | 14:06 WIB


URL: http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/09/14/brk,20100914-278124,id.html




­