Kliping Berita
Editor: Benny N Joewono

MEDAN, KOMPAS.com — Nilai impor besi dan baja Sumatera Utara menunjukan tren menguat. Pada Januari 2011 jumlahnya mencapai 15,09 juta dollar AS, menyusul meningkatnya permintaan properti di daerah itu.

"Tren impor besi dan baja menguat. Seperti pada Desember 2010, nilai impor masih 11,20 juta dollar AS, sedangkan di Januari 2011 sudah mencapai 15,094 juta dolar AS," kata Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Erwin Nurdin, Minggu (6/3/2011) di Medan.

Menurut data, ujar Erwin, nilai impor itu tren menguat setiap tahun, di mana pasokan besi dan baja terbesar dari China.

Impor itu terjadi karena produksi di dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan untuk permintaan properti yang terus menguat.

Kenaikan nilai impor itu sendiri tidak hanya dipicu volume, tetapi juga nilai jualnya yang meningkat.
Ketua Real Estat Indonesia (REI) Sumut Rusmin Lawin menyebutkan, permintaan properti di Sumut cenderung terus meningkat.

Permintaan yang menguat itu bukan hanya di sektor perumahan melainkan juga perkantoran.

"Tidak heran kalau impor besi dan baja meningkat di Sumut karena permintaan golongan barang itu dipastikan meningkat sejalan dengan permintaan properti yang menguat," kata Rusmin.

Dia juga mengakui, khusus besi merupakan produk dari China. "Soal kualitas, pengusaha tidak tahu persis; yang penting penjual mengaku ada SNI (Standar Nasional Indonesia), jadi yakin aja," katanya.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut Margaretha Elly Silalahi sebelumnya menuturkan, barang impor seperti besi memang harus memenuhi SNI.

Selain pengawasan ketat di pintu masuk pelabuhan ekspor/impor, dinas terkait melakukan pemeriksaan rutin dengan melakukan inspeksi mendadak untuk menghindari dijualnya barang yang tidak memenuhi SNI.

Sumber : KOMPAS.com, Minggu 6 Maret 2011
Link:http://regional.kompas.com/read/2011/03/06/1406047/Nilai.Impor.Besi.dan.Baja.Sumut.Naik