Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

China Akui Pasar Indonesia Besar

  • Minggu, 06 Maret 2011
  • 1159 kali
Kliping Berita

JAKARTA- Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan langkah China yang membeli sebanyak 653 Standar Nasional Indonesia (SNI), menunjukkan bahwa China mengaku bahwa Indonesia memiliki pasar yang besar. Sehingga, kata Erwin, China berupaya dengan memproduksi produk-produk yang sesuai SNI.

Sebelumnya, Badan Standarisasi Nasional (BSN) mencatat sejak November 2010 China telah mengantongi sebanyak 653 label SNI. Di antaranya adalah produk-produk elektrik, elektronika, mekanikal, dan mesin. Sementara itu, pada saat ini BSN menerbitkan sekira 6.800 standar produk. Namun baru sekira 1.300-1.800 SNI yang digunakan. Sekira 250 label SNI di antaranya diberlakukan wajib.

“Mereka mendaftarkan barang produksi industrinya agar memenuhi syarat SNI sehingga bisa dipasarkan di dalam negeri. Artinya, mereka menyadari Indonesia pasar yang besar. Sehingga, standar dan syarat yang diberlakukan harus dipenuhi," kata Erwin di Jakarta, Sabtu kemarin.

Selama ini, menurut Erwin, produk China belum memenuhi SNI. Dengan mendaftarkan pemenuhan SNI, ujar Erwin, itu merupakan langkah tepat untuk menjamin kualitas produk China di pasar domestik.

"Bagaimana pun, kalau mereka sudah memenuhi barrier soal SNI ini, tidak mungkin dilarang berdagang di sini,” imbuh Erwin.

Dihubungi terpisah, Menteri Perindustrian MS Hidayat menjelaskan SNI tidak dapat diperjual belikan. Terutama, kata dia, kepada negara lain.

"Tidak mungkin SNI diperjual belikan, dan jumlah SNI kita belum sampe 300 SNI,"jelas Hidayat.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menambahkan, pihaknya akan terus membantu pihak eksportir dan produsen nasional untuk mengatasi hambatan agar mudah melakukan ekspor.(Sandra Karina/Koran SI/ade)

Sumber : OkeZone.com, Minggu 6 Maret 2011
Link: http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2011/03/06/20/431887/china-akui-pasar-indonesia-besar




­