Kliping Berita

JAKARTA – Harga yang lebih murah membuat produk impor asal China sangat mudah menguasai pasar sepatu untuk kelompok menengah ke bawah di dalam negeri. Apabila tidak dibendung, produk sepatu lokal akan semakin tergeser produk impor dari produsen sepatu China. Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Edi Widjanarko.

“Produk sepatu lokal menguasai 70 persen pangsa pasar kelas menengah ke atas dalam negeri. Namun, kita harus berbagi masing-masing 50 persen dengan produk impor untuk segmen menengah ke bawah,” kata Edi seusai menghadiri pencanangan Hari Sepatu Indonesia di Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (9/3).

Menurut Edi, para produsen lokal kini sudah mulai berupaya memenuhi standar kualitas, dari bahan hingga desain yang diminati pasar. “Produsen lokal terus berupaya memenuhi standar internasional maupun 54 standar nasional Indonesia (SNI) untuk alas kaki. Ini menjadi modal memperluas pasar lokal maupun ekspor,” ujar Edi.

Sepanjang 2010, lanjut Edi, omzet penjualan sepatu dipasar domestik mencapai 25 triliun rupiah. Persaingan yang ketat dengan produk impor membuat produsen hanya menargetkan pertumbuhan 8 persen menjadi 27 triliun rupiah pada tahun ini. Ind/E-12

Sumber : Koran Jakarta, Kamis 10 Maret 2011. Hal. 15