Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dorong Daya Saing Produk Industri Kimia Hilir

  • Senin, 18 Agustus 2014
  • 1035 kali

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Talkshow tentang Kebijakan Standardisasi Produk Industri Kimia Hilir Menyongsong ASEAN Economic Community Tahun 2015 pada Sabtu 16 Agustus 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara ini merupakan rangkaian Indonesia Nano Summit  (INS) 2014 yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 14 sampai 16 Agustus 2014. Pada acara tersebut Kepala Pusat Perumusan Standar BSN, I Nyoman Supriatna menjadi salah satu pembicara yang memaparkan peranan Standar Nasional dalam melindungi produsen dan konsumen dalam negeri dalam menghadapi  Masyarakat Ekonomi Asean.

 


Talkshow bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pengunjung INS tentang standardisasi produk industri kimia hilir dalam menyongsong MEA 2015. Dalam paparannya, Nyoman mengatakan SNI perlu dibuat spesifik sesuai dengan kondisi dinegara kita agar produk dari luar negeri  tidak begitu mudahnya beredar di Indonesia. Dengan menerapkan SNI, Nyoman berharap produk kimia hilir lokal mampu bersaing dengan produk luar negeri.

Hingga saat ini, BSN telah menetapkan 9000-an SNI yang sejumlah 200 SNI diantaranya diberlakukan secara wajib. “Memang dalam kebijakan mewajibkan SNI perlu banyak dilakukan kajian, jangan sampai malah memberatkan produsen maupun konsumen lokal,” ujarnya. Nyoman menginformasikan, BSN saat ini tengah mengajukan RUU SPK (Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian) yang tak lama lagi segera akan disahkan oleh DPR. Dengan UU SPK,  akan membawa dampak positif bagi semua pihak termasuk industri kimia hilir.

Selain Nyoman, hadir sebagai pembicara adalah Direktur  Industri Kimia Hilir- Kementerian Perindustrian Ir. Toety Rahayu, Kepala Deputi Perkapalan- Kementerian Perhubungan DR. Junaidi ,  Presiden Direktur PT Perikanan Nusantara DR. Abdussalam Konstituanto.

 

Sebelum talkshow dilaksanakan, acara didahului peluncuran buku yang dihadiri oleh Kepala BSN, Bambang Prasetya dan Kepala LIPI Lukman Hakim. (ndre)




­