Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN : Pentingnya Penataan Birokrasi BSN dalam Pasar Global

  • Senin, 27 April 2015
  • 1876 kali

Kian lama, kian diyakini dan semakin terbukti bahwa standardisasi ini adalah jawaban dari perkembangan zaman yang serba dinamis, serba liberal. Di saat sumber dayanya semakin tipis, manusianya semakin banyak, resourcesnya semakin kurang, disitulah peran standardisasi. Hal tersebut didengungkan di berbagai belahan dunia, termasuk di pertemuan-pertemuan organisasi internasional. Apalagi, posisi Indonesia sedang tumbuh gerakan ekonominya. Basisnya adalah produk barang dan jasa. Jika barang, sangat diyakini bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam. Mulai proses dari bahan mentah sampai ke bahan jadi itu perlu standar. 

 



Demikian diungkapkan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya dalam pembukaan Kick Off Meeting Kajian Penataan Birokrasi BSN dalam Pelaksanaan Program Reformasi Birokrasi Nasional di Jakarta, pada Jumat (24/04/2015).


Sehingga tambah Bambang, posisi BSN sangat diperlukan. Kalau iptek digandengi dengan standar, jalannya akan lebih cepat. “Ketika kita punya produk, produk mempunyai standar tertentu, ini kan harus diteliti, disinilah iptek masuk. Kalau sudah standar, akses pasarnya terbuka”, tegasnya.

Selain itu, menurut narasumber Managing Partner PT Sinergi Pakarya Sejahtera, Nugroho, kedepannya, standardisasi akan menjadi senjata dalam persaingan global. Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, dapat ditarik benang merah bahwa BSN melaksanakan peran dalam lingkup kebijakan, pelaksanaan dan pemberdayaan. Untuk itu, diperlukan penataan organisasi BSN. 

 



Adapun, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mendapat gambaran arah kebijakan organisasi BSN menuju organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran; memberikan pengertian tentang tugas yang terkandung dalam suatu jabatan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk jabatan tersebut hingga memudahkan pemegang jabatan untuk melaksanakan pekerjaannya; sebagai dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajemen SDM lainnya, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan pemeliharaannya; serta memastikan seluruh tugas dan fungsi di dalam organisasi terbagi habis dan tidak terjadi overlapping maupun white-space tugas, kewenangan dan tanggung jawab.

 

Dengan terpenuhinya 4 hal di atas, diharapkan standardisasi akan menjadi suatu platform untuk pembangunan daya saing bangsa Indonesia. Turut hadir dalam acara adalah Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Dewi Odjar Ratna Komala, dan Tim Penataan Organisasi BSN. (ald/nda)




­