Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Dukungan BSN Wujudkan Palembang Masuk 10 Besar Kota Kreatif RI 2019

  • Kamis, 13 Juni 2019
  • 2992 kali

Palembang terpilih sebagai 10 besar kota kreatif RI 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif. “Penilaian dilakukan oleh tim independen dan kompeten sejak oktober 2018, untuk kemudian setelah 10 besar akan diseleksi lagi menjadi 4 kabupaten/kota kreatif yang akan ditetapkan sebagai role model nasional’’ ujar Slamet Ajipamungkas yang memimpin tim asesor Bekraf saatDiskusi Kelompok Terpumpun (Focussed Group Discussion - FGD) di kantor Walikota Palembang (12/06).

 

Harnojoyo, Walikota Palembang, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa capaian kota kreatif ini merupakan sarana, bukan tujuan, agar ekonomi kreatif di Palembang bisa maju dan terutama bermanfaat langsung bagi ekonomi masyarakat sesuai misi nomor 4 (empat) dalam visi mewujudkan Palembang sebagai kota Emas Darussalam.

 

Pemerintah kota all out dalam membangun ekonomi rakyat yang inovatif dan kreatif, salah satunya adalah bantuan pinjaman modal tanpa agunan dan bunga kepada UMKM dan juga pelatihan dan bimbingan teknis, jelas walikota palembang dua periode ini.

 

Penilaian dilakukan melalui 11 kriteria yang dirinci dari penetapan sub sektor ekraf unggulan (dari 16 subsektor), keterlibatan 4 aktor ekraf (academician, business, community and government), 5 tahapan pengembangan ekraf (kreasi, produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi) serta 2 keterkaitan (kedepan dan kebelakang dengan sektor konvensional), jelas Slamet Ajipamungkas.

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Kantor Layanan Teknis wilayah Palembang, yang hadir dalam FGD ini, ikut memberikan kontribusi kelengkapan data terkait sub sektor kuliner yang diangkat oleh Palembang, yakni Pempek dan SNI-nya.

 

Produk ekraf, terutama kuliner harus terjamin keamanannya, dari sisi bahan baku, proses pembuatan, sampai jadi dikemas, ada SNInya. Sertifikasi SNI Pempek ini sebagai jaminan selain untuk meningkatkan brand. Hal ini terbukti pempek yang sudah SNI penjualannya meningkat.

 

BSN sejak 2018 sudah menggandeng Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang, Dinas Pemerintah Provinsi dan Kota terkait, LPPOM MUI Sumsel, UNSRI serta Masyarakat Standardisasi DPW Sumsel. Salah satu cita-citanya SNI Pempek diadopsi menjadi standar Codex (standar pangan dunia).

 

Ke depan ekonomi kreatif diharapkan menjadi salah satu lokomotif penggerak ekonomi RI. Data BPS (2016) mengungkapkan bahwa PDB ekonomi kreatif (ekraf) mencapai Rp 922, 59 Trilyun atau memberikan kontribusi sebesar 7,44% terhadap total perekonomian nasional. Jumlah usaha Ekraf mencapai 8,2 juta dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 16,91 juta jiwa.

 

Mendukung pengembangan ekonomi kreatif, BSN dengan struktur baru (Peraturan Presiden no. 4 Tahun 2018) salah satu direktoratnya (setingkat eselon 2) diberi nama Direktorat Pengembangan Standar Infrastruktur, Penilaian Kesesuaian, Personal, dan Ekonomi Kreatif. (klt_plg)

 

Tautan berita (informasi) terkait:

Booklet Satu Tahun Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang (ASPPEK)

Lima Alasan Pempek Layak Mendunia

Geliat Pempek berSNI

BSN Kembali Pecahkan Rekor MURI, Sajian 18.818 Pempek Ber-SNI

Gubernur Sumsel Instruksikan Penyajian Pempek Palembang ber-SNI dan Halal

UMK Pempek dan Kopi Semendo Ikut Pelatihan Ekspor




­