Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Workshop APEC 2023, Delegasi BSN Jelaskan Implementasi TBT WTO Indonesia

  • Senin, 27 Februari 2023
  • 2633 kali

Sebagai Notification Body and Enquiry Point (NB/EP) Technical Barriers to Trade World Trade Organization (TBT WTO) Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang diwakili oleh Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah hadiri Workshop APEC 2023 pada tanggal 21-23 Februari 2023 di Palm Springs - California, Amerika Serikat.

Kegiatan yang dilaksanakan secara back-to-back dengan rangkaian sidang Senior Officials Meeting (SOM) 1 ini, berfokus pada kolaborasi sektor publik-swasta dengan tujuan memperdalam dan memperluas kerja sama ekonomi termasuk dalam area perdagangan dan investasi, digitalisasi dan inovasi, juga pertumbuhan keberlanjutan dan inklusivitas. Dalam workshop, BSN menyampaikan materi mengenai Implementasi Perjanjian TBT WTO di Indonesia. Pasal 13 dari UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), Pasal 93 dari PP No. 34 tahun 2018 tentang SSPKN, PBSN No. 7 tahun 2020 dan PBSN No. 8 Tahun 2020 yang merupakan landasan hukum dalam implementasi kegiatan TBT WTO Indonesia.

Workshop bertujuan untuk mempertemukan regulator, stakeholder serta perwakilan organisasi terkait untuk membahas peningkatan kualitas regulasi teknis dan prosedur penilaian kesesuaian serta mengatasi hambatan teknis dalam penerapannya sehingga meningkatkan perekonomian. Penyelenggaraan Public Consultation dengan pemanfaatan teknologi, Regulatory Impact Assessment (RIA) dalam tahapan proses penyusunan regulasi, dan koordinasi lintas kementerian yang relevan merupakan pendekatan yang perlu diperhatikan untuk mencapai kualitas regulasi teknis dan prosedur penilaian kesesuaian yang tepat .

Dalam mendukung manajemen NB/EP Indonesia, BSN membentuk Komite Nasional (Komnas) Penanganan Hambatan Teknis Perdagangan (HTP) yang beranggotakan perwakilan Kementerian/Lembaga, manufaktur, asosiasi dan para ahli untuk menyusun rekomendasi posisi Indonesia dalam forum negosiasi internasional terkait Standards, Technical Regulation, and Conformity Assessment Procedures (STRACAP). BSN juga menetapkan 14 Kelompok Kerja (KK) Sektor HTP dalam menyediakan data teknis untuk analisis regulasi, rekomendasi maupun tinjauan isu TBT terkait. Hingga kini, Indonesia telah menotifikasi sebanyak 308 regulasi teknis ke Komite TBT WTO. 

“Selama tahun 2022 NB/EP Indonesia menotifikasi sebanyak 16 regulasi teknis, merespon 48 Incoming Enquires dari Anggota WTO, menyampaikan 14 Outgoing Enquiries ke Anggota WTO, serta menangani 5 STCs Defensive dan 5 STCs Offensive,” jelas Zakiyah.

Dalam mendukung implementasi prinsip transparansi dan mengelola NB/EP secara profesional dan berkelanjutan, lanjut Zakiyah, BSN menyediakan saluran komunikasi dengan membangun website https://tbt.bsn.go.id, Weekly Notification, Technical Regulation Review, Contact Us dan Utilization ePing.   

Website TBT Indonesia merupakan platform nasional untuk memperluas jangkauan informasi mengenai pelaksanaan perjanjian TBT, dan untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan terhadap isu-isu TBT. Disampaikan juga bahwa Website TBT Indonesia didesain dengan format user friendly dan terkoneksi dengan tautan ePing sehingga memungkinkan untuk memberikan komentar terhadap notifikasi yang disampaikan Anggota WTO. Tahun 2022, Pengguna ePing di Indonesia sebanyak 573 dengan komposisi sebesar 62,7% dari Kementerian/Lembaga, 32,6% dari Industri/Pelaku Usaha dan 4,7% berasal dari Ahli/Akademisi.

Berbicara mengenai Sistem Penilaian Kesesuaian untuk mencapai kesepakatan dari kegiatan proses Penilaian Kesesuaian, Pembicara dari International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO) Group, Ms. Shirley Dewi, sebuah organisasi nirlaba yang mengembangkan dan mempublikasikan standar khusus untuk produk plumbing, sekaligus bergerak dalam kegiatan penilaian kesesuaian seperti pengujian, inspeksi dan sertifikasi. Shirley menjelaskan peran penting standar dalam Supply Chain Governance dan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang harus memperoleh akreditasi dari suatu badan akreditasi signatory MLA untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik. Disampaikan pula mengenai kerja sama yang dibangun dengan BSN dalam pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan penerapan standar plumbing di Indonesia. Menurutnya bahwa “Budaya atau culture perlu menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan standar dan penerapannya guna mencapai hasil yang optimal.”

Turut hadir, Sekretariat TBT WTO, Devin McDaniels yang menyampaikan paparan tentang implementasi perjanjian TBT WTO, pelaksanaan Sidang Komite TBT WTO, mekanisme penyampaian Specific Trade Concerns (STCs), pelaksanaan Thematic Session sesuai isu yang diangkat anggota, dan penyusunan pedoman penerapan perjanjian TBT WTO, dalam kesempatan yang sama juga disampaikan keterlibatan Anggota APEC dalam pelaksanaan notifikasi regulasi teknis, STCs dan penanganan Dispute Settlement Body (DSB). (notif-SPSPK/Red: PjA - Humas)




­