Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Era Globalisasi Tak Terlepas Akses Keuangan

  • Sabtu, 29 Mei 2010
  • 1243 kali
Kliping Berita

Irwan Prayitno

Denpasar, (ANTARA) - Kepala Badan Standar Nasional Dr Bambang Setiadi mengatakan di era globalisasi ini manusia tidak terlepas dari akses pelayanan keuangan maupun etika jasa finansial itu.

"Ini adalah masalah yang sangat aktual dalam pengelolaan keuangan. Dengan mudah, kita dapat melihat banyak konsumen mendapatkan manfaat lebih dari layanan keuangan itu," katanya di Kuta, Bali, Kamis.

Pada pembukaan lokakarya "International Organization for Standardization and Committee on Consumer Policy" (ISO/COPOLCO) itu, disebutkan bahwa dunia layanan keuangan jauh di luar jangkauan konsumen. Karena itu pendidikan konsumen juga merupakan isu penting dalam mempromosikan transparansi informasi tentang layanan keuangan.

"Kami berharap agar kepentingan konsumen dalam standardisasi menjadi salah satu isu penting untuk diangkat dalam pertemuan internasional tersebut," katanya.

Selain itu, kata dia, kegiatan yang diikuti utusan berbagai negara tersebut juga memiliki kontribusi yang berharga untuk pengembangan standardisasi bagi konsumen di negara-negara anggota ISO.
"Kami lihat di sisi lain rakyat miskin masih memiliki sedikit akses pelayanan keuangan. Karena itu melalui pertemuan ini negara berkembang didorong agar membayar lebih untuk jasa tersebut," ujarnya.

Dikatakan, dengan kemajuan teknologi menyebabkan hampir sebagian konsumen memiliki masalah mengenai pemahaman informasi keuangan. Teknologi baru telah mengubah bentuk perbankan di dunia melalui telepon seluler atau "mobile banking".

"Standar penyediaan informasi keuangan, penggunaan perangkat telepon seluler sebagai pendukung transaksi keuangan maupun petunjuk untuk melengkapi ISO-26000," ujarnya.
Pertemuan yang dijadwalkan hingga Sabtu(29/5) itu diikuti sekitar 150 peserta dari 32 negara, antara lain Amerika, Prancis, Jerman, India, Malaysia, China dan tuan rumah Indonesia.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pertemuan kelompok kerja "Fringe Meeting" yang bertujuan mempersiapkan bahan yang dibahas pada rapat pleno.

"'Fringe Meeting' merupakan forum laporan dari masing-masing proyek yang terkait dengan ISO/COPOLCO," kata Bambang Setiadi.(*/tdy)

Sumber : AntaraNews, Jumat 28 Mei 2010.
Link : http://www.antara-sumbar.com/id/index.php?sumbar=berita&d=0&id=101528




­