Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Menko Kesra : Tindak Penjahat Tabung Gas

  • Selasa, 29 Juni 2010
  • 1466 kali

Kliping Berita

JAKARTA - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono tampaknya resah dengan banyaknya tabung gas yang meledak. Ia meminta aparat kepolisian menindak tegas pelaku pembuatan selang, sil, regulator, yang tidak sesuai dengan standar.

"Hentikan pembuatan selang, regulator gas palsu. Polisi harus menindak tegas pabrik-pabrik yang memalsukannya," kata Agung, Senin (28/6).Hasil kajian yang dilakukan terhadap banyaknya tabung gas yang meledak menunjukkan, ada kelemahan dalam komponen tabung gas. Antara lain, selang gas yang tidak sesuai standar. "Ada yang sudah dikasih label SNI, tapi ternyata palsu. Akibatnya, belum mencapai dua tahun sudah bocor," kata Agung.

Kondisi-kondisi ini yang seringkali memicu terjadinya ledakan tabung gas. "Kalau gas bocor di rumah-rumah penduduk yang sempit, gas tidak ke mana-mana (tidak menyebar-Red) sehingga mudah meledak."Dengan sudah banyaknya jatuh korban akibat tabung gas yang meledak ini, Agung meminta aparat kepolisian bertindak tegas. Menurut dia, ada jutaan produk-produk gelap yang berkaitan dengan konversi minyak tanah ke gas ini. Produk-produk ini banyak yang berbahaya karena tidak sesuai dengan standar sehingga rawan menjadi penyebab ledakan.

"Kalau (pabrik-Red) dilacak saya yakin bisa (ditemukan-Red). Pabrik selang dan sebagainya itu kan pasti dalam skala besar."Selain meminta aparat kepolisian bertindak tegas, Agung juga meminta agar sosialisasi penggunaan gas terus dilakukan. Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat akan mengetahui cara penggunaan gas yang aman.Agung menolak kalau banyaknya tabung gas yangmeledak dijadikan alasan untuk kembali ke minyak tanah.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Tanjung-pinang, Surani, mengatakan, tabung gas yang berasal dari Singapura dan Malaysia dilarang beredar di Tajungpinang. Tabung gas asal Singapura dan Malaysia dilarang beredar di daerah kami karena merupakan barang bekas yang berbahaya bila digunakan masyarakat," kata Surani, seperti Antara.Ia mengatakan, pihaknya juga tidak memperbolehkan gas dari PT Pertamina diisikan ke dalam tabung gas asal Singapura dan Malaysia.Terlepas dari itu, diperoleh keterangan bahwa sebagian masyarakat Tan-jungpinang telah lama menggunakan tabung gas asal Singapura dan Malaysia. Alasannya, mereka menganggap produk tersebut lebih baik dibandingkan milik Pertamina. Med sadewo

Sumber : Republika, Selasa 29 Juni 2010, hal. 5.




­