Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Masyarakat Bebas Tukarkan Aksesori Elpiji

  • Minggu, 04 Juli 2010
  • 1406 kali
Kliping Berita

PEMERINTAH memastikan rakyat diuntungkan dalam program penukaran dan pembelian aksesori elpiji itu. Pasalnya masyarakat akan mendapatkan harga pabrik. Sebagai gambaran, kurang lebih harga pabrik yang ditawarkan untuk setiap aksesori berlabel SNI seperti harga katup (valve) Rp15 ribu, regulator Rp17.774, slang Rp12.435, dan kompor Rp54 ribu.

Menurut Sekretaris Menko Kesra Indroyono Soesilo, untuk bisa membeli dengan harga itu, pengguna elpiji 3 kg harus menukar slang, katup, dan regulator yang sudah rusak/kadaluvvarsa ke agen elpiji yang ditunjuk. Aksesori yang ditukar tidak harus berlogo Standar Nasional Indonesia (SNI).

PT Pertamina (persero) sebagai pelaksana program siap memulai penukaran dan pembelian aksesori elpiji 3 kilogram (kg) pada 6 Juli 2010. Untuk tahap awal,perseroan akan konsentrasi di Jawa yang ditargetkan selesai dalam satu bulan, kemudian berlanjut ke Makassar dan seluruh Sulawesi. Hal itu diungkapkan Direktur Pema-saran dan Niaga PT Pertamina Djaelani Sutomo kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Pada pekan pertama, program berlangsung di Jabodetabek dan Jawa Barat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan agen elpiji. Tinggal rrfenunggu distribusi dari pabrikan di daerah Jababeka yang jumlahnya 13 perusahaan," ujar Djaelani. Terkait dengan kelaikan tabung gas, Pertamina terus melakukan pengawasan dan pengecekan secara intensif dan cermat di terminal pengisian ulang. "Masyarakat tidak perlu khawatir. Kalaupun ada yang cacat, pasti akan termonitor di terminal pengisian ulang," ujar Djaelani.

Sementara itu, pengecer elpiji di Kupang, NTT, menghentikan penjualan elpiji 3 kg karena tidak laku. Masyarakat mulai enggan membeli karena takut meledak dan sebagian bahkan beralih menggunakan kayu bakar. Seperti di Madiun, Jawa Timur, sekelompok masyarakat yang telah menerima jatah paket elpiji 3 kg kini memilih memasak dengan kayu bakar. (ST/Tlc/PO/AG/E-6)

Sumber : Media Indonesia, Minggu 4 Juli, 2010, hal. 1.




­