Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Webconference Perkuliahan Standardisasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

  • Senin, 27 April 2015
  • 1027 kali

Dalam meningkatkan daya saing produk nasional perlu adanya kualitas / mutu yang baik dari suatu produk. Mutu berkaitan dengan kesesuaian. Pernyataan pembuka ini diajarkan oleh Dr. Kuwat Triyana dalam mata kuliah fisika industri kepada hampir lebih dari 170 gabungan mahasiswa S1 dan D3 dari jurusan fisika dan jurusan metrologi dan istrumentasi. Beliau memberikan materi tentang pengenalan infrastuktur pada bidang industri. Infrastuktur mutu sangat terkait dengan standardisasi. Standar adalah keseuaian dengan acuan. Ada tiga hal utama yang mendukung infrastruktur mutu. Ketiga hal itu adalahstandardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi. Yang menjadi fokus dalam perkuliahan kali ini adalah metrologi. Dalam hal metrologi, lembaga yang bertanggung jawab adalah KSNSU (Komite Standar Nasional Satuan Ukur). Lembaga ini melakukan pengembangan, pemeliharaan dan diseminasi ketertelusuran standar pengukuran.


Dalam kuliahnya Dr. Kuwat Triyana memberikan contoh penting adanya metrologi dalam kehidupan sehari-hari . Beliau memaparkan pada tahun 2004 Indonesia ekspor minyak dan gas alam sekitar 80 miliar dolar. Kemampuan metrologi ketelitian alat ukur  dalam bidang minyak dan gas alam di Indonesia hanya mencapai 1%. Hal ini menyebabkan potensi kerugian mencapai sekitar 8 miliar dolar. Kerugian yang signifikan tersebut dapat berakibat buruk pada perdagangan dalam skala besar.

Bila ketelitian suatu alat tidak baik, maka tidak dapat menyediakan hasil ukur yang signifikan. UKM sebaiknya tidak hanya memikirkan dalam hal pasar domestik tetapi juga harus berpikir bagaimana bisa berkembang ke pasar yang lebih besar misal pasar global. Untuk produk impor, barang yang berkualitas tinggi di Indonesia belum bisa memasuki pasar internasional karena kualitas produk kita masih belum mencapai standar di negara tujuan ekspor misal di negara eropa. Pemerintah Indonesia membantu perdagangan produk lokal dengan adanya TBT (Technical Barrier to Trade) membantu mengatasi perbedaan kualitas produk lokal dengan suatu standar.


Pihak Universitas Gajah Mada (UGM) berfokus pada bidang fisika dan metrologi. Hal ini karena tahun 2016 pemda-pemda di Indonesia akan mengeluarkan UU terkait mewajibkan setiap daerah atau kota terdapat balai metrologi. Kemungkinan mahasiswa jurusan metrologi memiliki peluang yang besar untuk bekerja di bidang metrologi. Tetapi untuk bisa bekerja di bidang metrologi, setiap mahasiswa diharuskan lulus uji kompetensi.

 Dalam hal pasar global memerlukan beberapa standar yg harus dipenuhi. Dalam hal penerpan standar, standar ada yang diterapkan secara sukarela dan wajib. Apabila standar wajib tidak dipenuhi maka akan berakibat sulitnya memasarkan barang ke pasar global.

Pemahaman standar tidak sampai kepada seluruh masyarakat. Kebanyakan masyarakat tidak memperhatikan kualitas suatu barang tetapi lebih memilih harga yang lebih murah. Dalam hal ini peranan Badan Standardisasi Nasional (BSN) mensupport UGM dalam hal pemahaman standar kepada mahasiswa. Memperluas pemasyarakatan standartidak hanya kepada masyarakat, tetapi di semua level masyarakat baik yang di level bawah maupun di level atas.

Diakhir perkuliahan, Kristiati Andriani selaku Kepala Sub bidang sistem dan evaluasi diklat menginformasikan beberapa referensi standardisasi kepada para mahsiswa. Referensi tersebut dapat dilihat dan diakses di website BSN. Referensi yang disediakan dalam bentuk flip book. Selain itu beliau juga menginformasikan bahwa pengajaran lewat webconference ini telah dilaksanakan di beberapa universitas antara lain di Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, Institut Teknologi Bandung , Universitas Sebelas Maret, dan yang kelima di Universitas Gajah Mada. Rekaman webconference ini juga dapat dilihat di website BSN.

Pada perkuliahan ini ditutup oleh Kepala BSN, Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya menggunakan fasilitas webconference dari Bogor. Beliau menjelaskan betapa pentingnya kegiatan ini bagi mahasiswa. Mahasiswa merupakan generasi penerus dimana kemajuan bangsa terdapat pada generasi penerusnya.kepala BSN juga menyampaikan sangat mengapresiasi kegiatan perkuliahan ini. Kegiatan ini merupakan salah satu dari kegiatan pemasyarakatan standardisasi. Sehingga suatu saat Indonesia akan mencapai level standar yang tinggi. BSN sangat mendukung kegiatan pemasyarakatan standar khususnya di universitas. (diklat)




­