Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Rakornas Iptek 2015, forum untuk meningkatkan intensitas kerjasama antara lembaga riset dengan dunia usaha

  • Rabu, 05 Agustus 2015
  • 1014 kali

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakonas) IPTEK 2015 pada 4 Agustus 2015 bertempat di Auditorium BPPT, sebagai wahana interaksi, komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi antara lembaga riset dengan dunia usaha (industri) untuk meningkatkan intensitas kerjasama diantara keduanya, serta sebagai forum untuk memecahkan isu-isu strategis nasional yang terkait dengan Nawa Cita dengan pengarus-utamaan (mainstreaming) pada sektor pangan, energi, dan maritim.

 

 

Rakornas ini diawali serangkaian acara, diantaranya Pra Rakornas Iptek 1 pada 1 Juli 2015 dan Pra Rakornas Iptek 2 pada 8 Juli 2015. Tujuan dari Rakornas Iptek 2015 ini adalah untuk menghasilkan konsensus dan komitmen yang dapat mempererat kerjasama semua stakeholder Riset, Iptek, dan Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha / Industri dalam rangka peningkatan pemanfaatan dan pendayagunaan hasil-hasil riset (hilirisasi produk riset) guna mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing, dan perekonomian nasional. 

 

Rakornas didahului oleh laporan penyelenggaraan oleh Ketua Umum Hakteknas ke-20 tahun 2015, Dr. Muhammad Dimyati, Dirjen Riset dan Pengembangan Kemristekdikti, dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan acara Rakornas Iptek 2015 oleh Menristekdikti, Prof. Mohammad Nasir, PhD. Kemudian, peserta mendengarkan paparan dari Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sumberdaya dengan topik “Manusia Unggul sebagai Pilar Daya Saing Nasional”.

 

 

Dalam Rakornas ini, Menteri Perindustrian yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Penguatan Infrastruktur Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara, memberikan paparan dengan topik “Peningkatan Daya Saing Industri Nasional melalui Penguatan Riset Iptek”. Turut memberikan paparan adalah Agung Pambudi, Direktur Eksekutif Apindo dengan topik “Roadmap Perekonomian APINDO 2014-2019”.

 

Diskusi yang berlangsung secara konstruktif dan produktif dalam Rakornas Iptek 2015 menghasilkan butir-butir saran dan rekomendasi sebagai berikut:

  1. Pentingnya membangun dan mewujudkan Rencana Induk Pembangunan Iptek Nasional (RIPIN) yang visioner ( berwawasan jangka panjang yang mengakomodir kebutuhan iptek bagi industri dan pengguna hingga tahun 2045). RIPIN ini akan menjadi pedoman legal dengan positioning kebijakan yang jelas, sistematis dan visioner.
  2. Perlunya kebijakan yang mampu mendorong tumbuh kembangnya lembaga intermediasi (antara lain STP, incubator, dll) yang dapat memberikan fasilitas informasi, interaksi, komunikasi, dan kolaborasi dua arah, yaitu penghasil teknologi (lembaga litbang, perguruan tingi) dengan pengguna teknologi (industri, pengusaha, pemerintah).
  3. Perlunya kesepahaman tentang rencana aksi dan implementasi proses hilirisasi teknologi dari lembaga riset ke industri / badan usaha agar proses hilirisasi berjalan secara tepat dan cepat.
  4. Perlunya kebijakan pemerintah yang mampu mendorong peningkatan lembaga keuangan untuk membiayai kegiatan riset serta proses hilirisasi dan inovasi teknologi ke dalam dunia usaha.
  5. Perlunya kebijakan yang mampu mendorong peningkatan komunikasi dan interaksi serta kerjasama Antara lembaa riset dengan dunia usaha / industri.  Kebijakan kerjasama tersebut perlu dituangkan dalam bentuk dokumen legal, seperti Keppres atau Inpres. Kerjasama tersebut diimplementasikan dalam berbagai kegiatan, seperti: difusi – inovasi, pembiayaan untuk riset dan pemanfaatan hasil risetnya, pemanfaatan dan optomalisasi sumber daya iptek, mobilisasi peneliti ke industri, pembentukan forum-forum diskusi iptek dan industri yang melibatkan unsur-unsur lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha / industri.
  6. Program kegiatan bidang pangan terfokus pada kedaulatan pangan melalui pengembangan iptek untuk pemecahan masalah peningkatan produksi pangan pokok dengan prioritas pada komoditas padi, jagung, kedelai, gula, dan daging, serta pencapaian swasembada dengan target produksi pangan yang terus meningkat sesuai permintaan pangan 2015-2019
  7. Program kegiatan bidang energy terfokus pada kedaulatan energy dengan prioritas utama pengembangan iptek, diarahkan pada pemecahan masalah penyediaan energi, khususnya melalui sumber energy baru terbarukan yang ramah lingkungan, bersih, dan cadangan bahan bakunya berkesinambungan / reproduksible seperti biofuel / bahan bakar nabati, optimasi produksi minyak dan gas bumi melalui EOR, sistem energi cerdas dan gasifikasi batubara.
  8. Program kegiatan bidang kemaritiman terfokus pada mengatasi masalah isu strategis lintas sektor, baik yang menyangkut pangan, energi, transport, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun yang menyangkut obat, material maju dan sosial-humaniora di sektor maritim.

 

 

 

Rakornas ini dihadiri oleh para pejabat dari kalangan kementerian / lembaga seperti dari BSN, LAPAN, BATAN, BMKG, BPPT, DRN, kemudian juga dari lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha, asosiasi, DRN, AIPI, DPT, Dewan Ristek Daerah, Balitbangda, Bappeda, peneliti, perekayasa, LSM dan komunitas iptek lainnya. (ald)




­